Kamis, 17 Januari 2013

Another Rafa-Putri Story


----SARANGHAE----



"Duh lama banget..." batin Rafa kesal sambil memainkan jari2nya d gelas krn merasa bosan, lain halnya dgn seseorang yg duduk di sebelahnya

Dia semangat 45 memuji2 rafa di sbelahnya..ya maklumlah secara ada calon besan plus calon mantu yg sdg duduk d depany...
Mereka saling memuji prestasi anak msing2 bkin rafa mkin muak dan pengen kabur dr situ...

"Ahh tau gn aku td gk mau ikut..." batin rafa kesal yg mrasa d bohongi mamanya...

"aku dah curiga saat mama blang aku mesti berpakaian rapi...blangny ce mau ktemu klien...eh
ternyata siti nurbaya versi cwok alias d jodohin..hadeuhhh" batin rafa kesal...

Apalagi cewek di depannya yg sedari td senyum2 ke arahnya bikin rafa mkin enek...kalo kata mamanya ce dia itu model dan mantan putri kecantikan gitu deh...tapi mau model kek..putri kecantikan kek..klo rafa gk suka ya ttp gk suka. klo gk slah namany emm..?sp tadi ya namany?ya gn deh...klo ama cwek yg gak disuka mendadak amnesia tu rafa...

Emm...ahh faby...iya faby...ya bgitulah td mama memanggilnya.. sepertinya cm rafa yg tdk menikmati pertemuan itu..
Sedari td duduknya gk tenang...pengen kabur itu gk mgkn secara rafa duduk di sbelah kaca dan mamanya duduk di sebelahnya otomatis dia gk bs pergi kmn2


Sesekali mamanya menyenggol lengan rafa krn melihat sikap rafa yg ogah2an saat diajak ngobrol,
klo boleh memilih nie..mending rafa ngobrol ama @Rihna,@Dewii,@Leha,@Murty,@Uhti,@Puput dan @Rimaa dr pd ama mreka bertiga
Apalagi topikny ttg perusahaan, kekayaan n ujung2nya ya perjodohan ini bkin rafa BT setengah mati
sementara mereka bertiga ketawa ketiwi...

Rafa lebih asyik memandang ke luar jendela melihat pejalan kaki dan keadaan skitar
, saat ini rafa sdg berada di sbuah restoran mewah bersama mama dan calon mertua plus calon istri menurut versi mamanya, penampilan mreka berkelas dgn sikap elegan...
Kecuali rafa yg saat itu gondok berat yg merasa ditipu ama mamany
a, mereka menempati kursi di lantai bawah yg kebetulan tepat di sbelah jendela.

Tik...Tik...Tik… Suara rintik hujan membasahi bumi
"hujan..."
batin rafa tersenyum melihat tetesan hujan..

Rafa melihat setiap org bergegas berlari menghindari gerimis...yg kemudian menjadi hujan...
Kini Rafa bs duduk tenang saat melihat hujan di luar, saat ini baginya lbh asyik melihat tetesan air hujan dr pd mendengarkan obrolan mereka bertiga yg membosankan. Tiba2 seorang gadis mencoba berteduh di depan restoran yg rafa tempati.

Rafa:???

Gadis itu berdiri tepat di sbelah tempat duduk rafa... Rafa mencoba memperhatikannya dr balik kaca.
Gadis itu gk menyadarinya bahwa ada seseorang yg sdg memperhatikannya dr dlm, gadis itu mencoba membersihkan bajunya yg terkena air hujan..

"cantik.."
batin rafa saat melihat sosok gadis di sbelahnya

Rambutnya digerai dan bajunya cukup sderhana meski bgt dia ttp cantik di mata rafa. Rafa tak bosan memperhatikanya saat mata rafa tak bs lepas dr gadis itu tiba2 mamany menanyakan
"bagaimana raf menurutmu faby?" tanya mamanya

"cantik" jawab rafa tnp sadar sambil terus menatap ke arah gadis itu
Mama, mamanya faby plus faby mrasa senang mendengar hal itu, bkin faby tersipu malu dibuatnya
"ya sudah klo begitu kita percepat saja hari pertunangany.."
ucap mama rafa yg disambut senyum dua org di depannya.
Sementara rafa msh fokus ama gadis yg d luar sampe gadis itu pergi krn hujan mulai reda, mata rafa gk bisa lepas dari dirinya...

Beberapa saat kemudian..
Saat di dalam mobil, rafa msh termenung mengingat gadis tadi sambil melihat ke luar jendela
"secepatnya k
alo bisa bulan depan kalian bisa melangsungkan acara pertunangan..." ucap mama di sebelahnya

Mamanya berbicara panjang lebar tapi yang diajak bicara malah bengong memikirkan sesuatu, karena merasa tak ada jawaban, mamanya mencoba melihat ke arah rafa.
"raf...kamu dengarkan apa yg barusan mama bilang?" tanya mamanya
Rafa:???
mamanya geleng2 melihatnya
.
"mama udah putuskan bulan depan kamu tunangan ama faby" ulang mamanya
"tunangan..?" tanya rafa bingung yg dibalas anggukan mamanya
"emang kapan aku setuju mau tunangan ama dia?" tanya rafa lagi
"dr perkataan u saja mama sudah tau klo u setuju sama pertunangan ini" jawab mamanya yakin
"tapi rafa gk suka ma.." bantah rafa
"apa ce kurangny dia raf? mama udah seleksi dari skian banyak gadis...dialah yg cocok buat kamu.." bentak mamanya
"cocok bagi mama...t
api gak ccok buat ku.." jawab rafa kesal
"TERUS KAMU MAUNYA APA...???" bentak mamanya keras hingga sopir dan bodyguard yg duduk di kursi depan kaget mendengarnya
"rafa masih belum pengen merit ma” jawab rafa
"terus kapan kamu memikirkan perasaan mama dan perusahaan klo sikap u kyk gn terus?" sergah mamanya
"kini saatnya kamu meneruskan semua ini raf..kalo bukan kamu siapa lagi yg akan meneruskan perusahaan kita.." sambung mamanya
"iya tapi ma" jawab rafa
"tapi apa?
apa kamu masih pengen tiap hari dugem dan slalu pulang larut malam?" bentak mama

Rafa: ???
"jangan dikira mama gak tau ngapain aja kamu di luar negri? bukannya sekolah yg bener malah tiap hari dugem.."
katanya lg
"oww...j
adi sekarang mama mau balas dendam ama rafa?" tanya rafa
Mamanya: ???
"b
aru lulus kuliah rafa udah disuruh balik ke indonesia eh ujung2nya malah dijodohkan ama cewek gak jelas kayak gitu.." sambung rafa kesal
dan PLAK...
tiba2 mamanya reflek menampar muka rafa
rafa:???
Mamany
a yg merasa menyesal buru2 mendekati rafa
"kamu gpp sayang?"
tanya mamanya mencoba memegang pipi rafa...
"maaf mama gk sengaja melakukannya.."
ucapnya lg tapi rafa mencoba menghindar...
"BERHENTI...!!!"
pinta rafa pd sopir di depannya
"AKU BILANG BERHENTI...!!!
teriak rafa kemudian saat sopir itu tak mendengarnya

Dan akhirny
a CITTTTTTTT... Mobil berhenti secara mendadak dan untungnya mobil bodyguard yg berjalan di belakangnya gak menabrak mobil yg dikendarai rafa dan mamanya.

"kamu mau kemana raf?" tanya mamanya sambil menarik tangan Rafa yg mencoba keluar dr mobil...
"mama cuma mkirin diri sndiri...g
ak pernah mkirin gmn perasaan rafa ma..." jawab rafa dengan mata berkaca2.
Mamany
a cuma geleng2 mendengarnya dengan urai air mata.

"RAF...RAFAELLLLLLL...." Teriak mamanya mencoba mencegah rafa agar tidak keluar dari mobil tapi rafa bersikeras untuk keluar dan akhirnya Rafa berlari menjauhi mobil mamanya.
"apa yg kalian lakukan...?
cepat kejar dia.." perintah mamanya pada smua bodyguard yg mengawalnya
"baik nyonya.."
jawab mereka kompak kemudian berlari mengejar rafa
"Tuan Muda....Tuan Muda..." panggil mereka sambil terus mengejar

Rafa berlari menerobos mobil di depannya dan menuju ke arah trotoar... terjadi kejar2an antara rafa vs para bodyguard, rafa mencoba memasuki gang2 sempit..
D
ia mencoba berlari sejauh mungkin... hingga akhirnya dia mencoba bersembunyi di sbuah rumah tua... Para bodyguard itu terus saja mencarinya. Rafa mencoba bersembunyi di balik pagar rumah orang dan sesekali mengintip para bodyguard yg sdg kebingungan mencarinya.

Hingga akhirny
a

"apa yg kamu lakukan d
i sini?" tepuk seseorang ke pundak rafa yg sdg menunduk bersembunyi di balik pagar
Rafa sgera menoleh ke arahnya, dilihatnya ibu2 gemuk yg sudah berdiri di belakangnya.
Rafa:???
"apakah kamu yg mau menyewa s
alah satu kamar di rumah ini?" tanya ibu itu dan spontan Rafa mengangguk meski tdk mengerti apa maksudnya.
"oww...mari aku tunjukkan kamarnya.." kata ibu itu seraya masuk ke dlm rumah dan tanpa pikir panjang rafa langsung mengikutinya dari belakang sambil sesekali menoleh ke arah para bodyguard...

Rafa gak begitu fokus waktu ibu itu menunjukkan sebuah kamar saat ibu itu membuka pintunya.
Rafa bru2 msuk ke dlm dan mencoba mengintip dari balik jendela.
Ibu:???
Karena merasa tidak puas akhirnya rafa membuka pintu di sebelahnya, dia pun keluar dan ternyata sebuah balkon kecil yg bisa melihat pemandangan di luar. Rafa tengok kanan kiri mencari para bodyguard yg mengejarnya.
"Aman.."
batin rafa lega saat tdk melihat keberadaan mereka lg dan rafa pun berniat pergi dari situ.
"eh mau ke mana?" tanya ibu itu menahan rafa
"maaf bu saya harus pergi.." jawab rafa sopan
"Tadi katanya mau menyewa kamar ini?" tanya ibu itu
"maaf gak jadi.." jawabnya
"cobalah dili
hat2 dulu...murah kok" bujuk ibu itu sambil terus menarik tangan rafa agar tdk pergi...
"lain kali saja.." rafa beralasan mencoba pergi
"cuma setengah harga dari biasanya...ayolah.." bujuknya lagi
"aduh maaf saya harus pergi..." jawab rafa gak enak

Dan tiba2
"kalo tidak mau gak usah dipaksa bi... kita bisa cari penyewa yg lain.." kata seseorang di depan pintu kamar
. Rafa pun menoleh ke asal suara..
rafa:???
Seketika rafa berdiri mematung saat melihat seorang gadis yg ternyata yg tadi sore ber
teduh di depan restoran, gadis itu melihat ke arah kemudian pergi..
"Dia..."
batin rafa

Beberapa saat kemudian...
Terliat
Rafa sdg berjalan pelan menuju sebuah kamar...sebelum membuka pintu dia masih sempat ke arah pintu kamar di sebelahnya. Setelah itu dibukanya pintu kamar secara perlahan kemudian dia memasuki kamar itu... hanya ada sbuah ranjang kecil... Rafa mencoba duduk di atasnya... kemudian berbaring... saat rafa menatap langit2 kamar, dia teringat pembicaraan ama ibu2 gemuk tadi.

<=FLASHBACK...

Setelah gadis itu pergi rafa mencoba bertanya pd ibu itu.
"siapa barusan bu?" tanya rafa penasaran
"oh dia putri.."
jwb ibu itu
"putri..?"
ulang rafa
"sebenarnya dialah pemilik rumah ini.." jawabnya lagi
Rafa:???
Saat rafa msh berpikir tiba2 ibu itu menarik tangannnya dan mengajaknya keluar dr kamar
Rafa:???

Ibu itu mengajak rafa ke ruangan lain agar putri tidak bisa mendengar percakapan mereka stelah menemukan tempat yg aman, Ibu itu pun menceritakan semuanya.
"yg b
arusan itu namanya putri...dia lah pemilik rumah ini...aku ini tetangganya dan cuma membantu membawakan kunci barang ada yg berniat menyewa kamarnya..." ucap ibu itu dan rafa cuma dia mendengarnya...

"d
ulu di sini dia tinggal bersama neneknya tapi setahun yg lalu neneknya meninggal dan sekarang dia hidup sebatang kara...meski ini terliat sperti rumah tapi rumah ini sudah tua dan lapuk.. semua ruangan tidak berfungsi kecuali 1 kamar.. dan itu kamar dia.. makanya demi menyambung hidup dia mencoba membagi kamarnya menjadi 2 agar bisa disewakan ke org lain biar dia bisa makan..tapi selama ini smuanya langsung menolak setelah tau kondisinya, kamarnya yg kecil dan dia cuma mematok harga separuh dari harga biasanya karena dia menyadari kondisinya seperti itu.. dia anak yg rajin dan gak pernah menyusahkan org lain... semua pekerjaan dia lakukan agar bisa makan...meski begitu aku tau gajinya sangat kecil sehingga tdk bisa mencukupi kebutuhan shari2...dia jarang makan kalo tidak punya uang dan aku iba padanya.. aku sering memberinya makan tapi dia slalu bilang sudah makan...tapi aku tau dia sdg berbohong...dia sudah ku anggap anakku sendiri dan sekarang aku mohon padamu...mau kan kamu menyewa kamarnya...?" tanya ibu itu dgn mata berkaca2.

"agar dia b
isa makan.." sambungnya dgn air mata yg mengalir di pipi dan secara reflek rafa mengulurkan tangannya.
"terima kasih.." ucap ibu itu sesegukan sambil menyerahkan kunci kamar ke tangan rafa.
"terima kasih banyak.."
berkali2 ibu itu berterima kasih karena senang...

=>NOW...

Mata rafa menerawang memandang langit2 kamar yg s
udah usang... kemudian dia menoleh ke arah samping memandang papan kayu di sebelahnya sebagai batas kamar dia dan kamar putri...
Rafa memandang sayu seakan tau kalo putri sekarang juga sdg tidur di sebelahnya...
Dan tiba2
"krucuk...krucuk.."
rafa mendengar suara perut bunyi...suara perut yg tdk diisi seharian..dan suara itu berasal dari kamar sebelah.
Dan benar saja terliat putri sdg berbaring dan mencoba memegangi perutnya dgn tangan...
rafa mencoba menutup mata karena iba mendengarnya..

Esok harinya...
Terliat putri sdg bersiap2 berangkat kerja...dia segera menutup pintu sambil sejenak melirik ke arah pintu di sebelahnya
.
"gak jadi ya..?" batin putri saat melihat pintu di sebelahnya rapat terkunci dan mengira bahwa penyewa yg td malam juga menolak menyewa kamarnya...
Putri berjalan pelan tp tiba2 seseorang muncul di hadapannya
Putri: ???
"makanlah..."
katanya sambil menyerahkan sebuah plastik besar kalo dilihat dari mereknya ce sepertinya burger merek terkenal.
Putri memperhatikan laki2 di depannya yg masih memakai jas hitam rapi dan siapa lagi kalo bukan rafael...
 "gak usah...terima kasih.." jawab putri kemudian pergi.

Rafa yang merasa ditolak kemudian mencoba mengejarnya... tapi dia malah menabrak ibu2 gemuk kemarin...
"Aduh mau kemana buru2.." tanya ibu itu.
"putri brusan mana bu?" tanya rafa tengok kanan kiri...
"oww dia brusan keluar...berangkat k
erja" jawab ibu itu.
Rafa mencoba menyusulnya tapi kemudian dia berhenti sejenak.
Ibu2:???
Rafa balik badan dan kembali menghampiri ibu tadi.
"k
alo gitu ini buat ibu aja deh.." kata rafa seraya menyerahkan tas plastik yg sedari tadi dibawanya.
Ibu:???
rafa sgera berlari menyusul putri...
Ibu:???

Beberapa saat kemudian...
Terliat rafa membuntuti putri dari belakang dan setelah berjalan cukup jauh dan main kucing2an ama putri... Akhirnya putri berhenti di suatu tempat seperti kedai kaki lima...
Sementara rafa memperhatikanya dari jauh, terliat putri cekatan melayani pesanan pembeli dan ada juga pembeli yg jahil mencoba mencolek2 putri bkin rafa kesal melihatnya.
Putri sgera msuk ke dalam menyerahkan daftar makanan yg dipesan pembeli kemudian dia keluar lagi untuk mengantarkannya dan terliat cuma putri seorang diri melayani bgt banyak tamu...
Rafa yg melihatnya jadi capek sendiri hingga akhirnya dia pun mengantuk dan tertidur...

Malam pun tiba...
Terliat rafa m
asih tertidur pulas di antara semak2 hingga akhirnya...
TET....TETTTTTTTTTTSuara klakson mobil membangunkan
nya.
"Di mana ini..?"
batin Rafa bingung hingga akhirnya dia teringat kalo sdg membuntuti putri.
"oh ya putri.." ucap Rafa kemudian buru2 mencari keberadaan putri.
Dilihatnya putri sdg sibuk mencuci piring di sebelah kedai
"oh ternyata dia masih kerja.."
batin rafa sambil menatap sayu ke arah putri yg sudah kelelahan...
"jam b
erapa ini?" batin rafa mencoba melihat ke arah jam tangannya.

Ya ampun hampir lupa jam tangannya kan udah dijual tadi pagi...gara2 dia gak punya uang cash sama sekali..secara isi dompetnya kartu kredit semua.. mau ke ATM juga gak mungkin...kalo dia sampe melakukan transaksi penarikan uang, mamanya pasti langsung menyelidiki dimana dia sekarang, terpaksa dia menjual jam tangannya...saat dia mencoba menjual jam itu ke toko.. Pegawai toko syok minta ampun mengetahui kalo harga jam tangan itu mencapai 1 miliar...pegawai toko itu cuma bisa sanggup membayar 700jt sampe2 dia berniat memberikan semua isi tokonya kalo rafa tidak mencegahnya...

T
erliat putri sudah menata rapi smua piring2 itu dan bersiap2 mau pulang...
"putriiiiii..."
panggil pemilik kedai itu sepertinya dia akan menggaji putri untuk hari ini...
Tapi belum sempat putri masuk ke dalam untuk mengambil gajinya, tiba2 datang beberapa preman ke kedai mreka..
"Mana setora
nnya..?" tanya mereka sambil mengobrak-abrik kedai...
Rafa yg melihatnya merasa kesal.. Putri cuma bisa berdiri ketakutan.
"ayo cepat mana setorannya...!!!" kata mereka kemudian merampas paksa uang di tangan majikan putri padahal uang itu untuk menggaji putri hari ini...
Me
reka jg menggeledah semua laci barang kali ada sisa uang... Majikan dan Putri gak bisa berbuat apa2...
"HENTIKAN...KALIAN PKIR KALIAN SIAPA SEENAKNYA MERAMPAS HASIL KERINGAT ORANG LAIN...!!!"
Teriak rafa tiba2.
"eh siapa lo? mau jd jagoan lo?" tanya preman2 itu gk terima...
"KALIAN PKIR KERJA GK CAPEK?HAH...!!!" Teriak rafa lg.
"ahh banyak bacot lo...serang...!!!" perintah salah satu dr mreka n tan
pa ba...bi...bu

Perkelahian antara rafael vs para preman itu pun terjadi....
BAK...BUK...BAK...BUK
Perkelahian tak terhindarkan rafa harus menghadapi 3 preman skaligus...
Siapa takut?
Sejak kecil rafa sudah diajari bela diri untuk melindungi diri...secara anak konglomerat buat jaga2 barang kali dia diculik atau ada yg mencelakainya.
Dan tanpa butuh waktu lama ketiga preman itu keok... Rafa segera menghampiri salah satu dari mereka dan segera mengambil uang yg dirampasnya. Kemudian rafa menyerahkan uang itu kembali kpd majikan putri tp bebarengan dgn itu...
T
erliat dari arah lain segerombolan preman berlari ke arah mreka sambil membawa senjata tajam sepertinya mreka gak terima temannya dipukuli oleh rafa

"cepat lari bu.."
pinta rafa pd majikan putri kemudian rafa menghampiri putri.
"ayo cepat lari put.."
katanya seraya menarik tangan putri
Putri pun berlari mengikuti rafa. Mereka kabur sendiri2, majikannya kemana... Raputnya kemana pkokny yg penting kaburrrrrrrrrr.....
dan stelah agak jauh... Raput pun berhenti dgn nafas tersengal...
"m
akasih ya.." kata putri ngos2an..
"emm...sesama tetangga kan harus s
aling membantu.." sindir rafa sambil tersenyum.
Putri tersenyum mendengarnya... mereka jalan bersama menuju ke rumah...
"oh ya...apa aku boleh minta t
olong?" tanya rafa.
"apa?"
tanya putri..
 "apa aku boleh mandi..?" tanya rafa lirih.
putri:???
"sudah s
eharian ini aku belum mandi hehe" sambungnya malu
"oh maaf.." jawab putri yg merasa gak enak karena memperhatikan fasilitas untuk penyewa kamarnya

Dan sesampainya di rumah...
Putri segera mengajak rafa ke kamarnya... ternyata kamar itu memang benar2 dibagi menjadi 2 kamar yg udah sempit menjadi lebih sempit...
Malah yg lebih parahnya lg.. Putri slama ini slalu tidur di bawah beralaskan tikar di kamar itu sama sekali gak ada perabotan yg ada cuma hanya beberapa kardus untuk menyimpan pakaiannya...
P
utri sdg sibuk mencari sesuatu saat rafa memperhatikan isi dalam kamar putri.
"ini dia.."
kata putri saat mnemukannya
Rafa:???
Putri segera menghampiri rafa sambil memegang tas plastik kecil di tangannya.
"aku sdh lama menyiapkan
nya.." kata putri tersenyum
"apa ini?"
tanya rafa bingung...
"peralatan mandi.."
jawab putri
Rafa:???

Beberapa saat kemudian terliat rafa mencoba masuk ke dalam kamar mandi.
Kamar mandi itu terletak di luar kamar tepatnya di depan kamar putri yg berada d
i balkon itu kamar mandi satu2ny jadi nanti mreka harus berbagi kamar mandi...
"gelap put.." kata rafa saat berada di dalam
.
"oh maaf aku lupa menyalakan lampunya.." jawab putri dari dalam kamar
P
utri segera menyalakan lampunya dan... seketika rafa berdiri mematung melihat kondisi kamar mandi itu.
rafa:???
Dilihatnya kamar mandi itu begitu sempit dan hanya cukup buat 1 org... cuma ada kolam air kecil setinggi perut org dewasa di dalamnya.. plus gayung di dalamnya. Rafa tengok kanan kiri bingung mesti ngapain dan gk lama kemudian...

"PUTTTTTT...!!! ADA YANG NGINTIP..."
Teriak rafa dr dlm kamar mandi.
Putri yg mendengarnya langsung lari ke arahnya.
"ada apa?" tanya putri panik
"Tuuuuu..." tunjuk rafa ketakutan sambil menunjuk jaring laba2 di pojokan..
P
utri cuma geleng2, tanpa banyak bicara putri segera mengambil jaring itu dan membuangnya.
"s
ekarang kamu bisa mandi dgn tenang..." kata putri
"eh tunggu put..." cegah rafa saat melihat putri mau pergi
"ada apa lg?"
tanyanya
"em..g
imana cara mandinya ya? tanya rafa yg asli bingung...
putri:???

Ya harap maklum secara rafa biasanya mandi di kamar mandi yg maha luas dgn memakai shower atau kadang berendam dalam bak mandi... malah sebelum dia mandi slalu ada pelayan yg slalu menyiapkannya.

"pake gayung.." jawab putri...
"gayung..?"
ulang rafa seperti baru pertama kali mendengar istilah itu
"iya gayung.."
jawab putri sambil menunjuk gayung di depan rafa.
Rafa mencoba melihatnya kemudian dipegangnya gayung itu.
rafa:???
"jangan b
ilang kamu gak tau cara pakeknya?" tanya putri bercanda dan di luar dugaan rafa langsung mengangguk.
putri:???
"beneran kamu gak tau cara pakeknya?" tanya putri sekali lagi dijawab anggukan rafa
.
Dan akhirny
a putri mencoba mempraktekkan gimana caranya mandi pake gayung meski cuma simulasi doang, rafa manggut2 melihatnya.
"terus sabunnya?" tanya rafa.
"kan sudah ku bilang semua perabot mandi semua di sini" jawab putri seraya mengambil tas plastik kecil yg sedari tadi dipegang oleh rafa.
Rafa:???
Putri mengeluarkan smua peralatan mandi sperti sabun batang,
Rafa:???
Sikat gigi plus odol kecil...
Rafa:???
Shampo sachet...
Rafa:???
"tenang s
emua ini bru kok" kata putri saat melihat rafa bengong melihat isi dalam tas plastik tsb..
Rafa mencoba mengamati dan memegang sabun batang di depannya.
"ini g
imana cara pakeknya?" tanya rafa lg yg sperti bru melihat bentuk sabun seperti itu.

Ya maklumlah secara biasanya dia memakai sabun cair yg tinggal ditekan langsung keluar dan dia juga memakai produk perawatan lain untuk tubuhnya...
Dan lagi2 putri harus mempraktekkan gimana caranya menggunakan sabun batang dan rafa memperhatikannya dgn seksama...
"terus ini buat apa?"
tanya rafa sambil menunjukkan shampo sachet
"itukan shampo.."
jawab putri
 "hah shampo? kenapa shampo bs sekecil ini..?" kata rafa gak percaya sambil membolak balikkan bungkus shampo itu
"terus cara pakeknya gimana?" tanya rafa yg masih gak percaya bahwa yg dipegangnya itu beneran shampo.
"tinggal buka bungkusnya trus keluarkan isinya" jawab putri
"gimana cara bukanya?" tanya rafa mencoba membukanya tp gak berhasil.
"Digigit.." jwb putri asal..
"oww.." rafa manggut2 mendengarnya.
"apa gk tau juga gimana caranya sikat gigi?" tanya putri kesal.
"sudah bisa kok hehe.." jwb rafa malu
"makasih ya atas petunjuknya..sekarang aku mau mandi dulu" kata rafa seraya mendorong putri agar keluar dr kamar mandi.
Putri cuma geleng2 mendengarnya kemudian keluar.

Rafa melepas jasnya, dasinya, kemejanya dan celananya... kini dia bersiap mau mandi, pertama ambil gayung... rafa mencoba mengayun2kan gayung itu kemudian memainkannya... hingga akhirnya dia menciduk air pake gayung kemudian mengguyurkan air ke tubuhnya.
"segar.." rafa mengulanginya lagi..
Berikutnya dia mengambil sabun batang, dia membuka bungkusnya
.
"kata putri td mesti dibasahi pake air dulu kemudian digosok2 biar keluar busanya" batin rafa kemudian mempraktekkan apa yg diajarkan putri tadi.

Rafa mencoba menggosok sabun itu hingga berbusa, tapi sabun itu mlah jatuh berkali2 krn licin... Rafa beberapa kali mengambilnya kemudian jatuh lagi.
"haduh ni sabun mauny apa ce?" kesal rafa hingga akhirnya dibiarkan saja tuh sabun jatuh ke lantai.
"ahh mending aku sikat gigi aja..." kata rafa mencari sikat giginya.
"kenapa pasta giginya mungil sekali ya?" dibolak-baliknya pasta gigi itu.
"emm rasany
a apa ya” karena penasaran rafa mencoba mencicipi pasta gigi itu barang kali rasa jeruk atau strawberry... (klo itu mah pasta giginya rafi)
Gak lama kemudian rafa buru2 meludahkannya krn ternyata rasa kapur barus hehe..
Rafa mencoba sikat gigi dan tiba2..
"DARAH....DARAHHHHH..."
Teriak rafa dari dlm kamar mandi.
"ada apa?" tanya putri yg buru2 mendekati kamar mandi kemudian berdiri di balik pintu.
"ADA DARAHHHH..."
jawab rafa heboh sambil menunjuk sikat giginya yg berdarah...
"siapa yg berdarah?
apa kamu terluka?" tanya putri was2.
"bukan aku...tp sikat giginy yg terluka"
jawab rafa

Ya maklumlah scr slama ini rafa slalu memakai sikat gigi yg buluny super halus jadi gak ada istilah itu saat sikat gigi... sampe berdarah apalagi misal d rumah rafa teriak.
DARAH...DARAH...!!!
Bisa heboh tu seisi rumah yg kyk istana
, bukan cuma mamany doang yg menghampiri bisa2 seluruh pelayan bahkan para bodyguard siaga 1 tu tuk nyelametin nyawa rafa padahal oh padahal...saat rafa teriak2 DARAH...DARAH...!!!
dia tu l
agi ngigo karena mimpi buruk gara2 habis nonton film horor...

"gpp...wajar kok k
alo sikat gigi keluar darah.." kata putri kemudian
"oww gt ya?" jawab rafa yg akhirnya tenang
.
Putri pun kembali ke kamar, kini rafa berniat untuk keramas.
"mana tadi shamponya?" rafa tengok kanan kiri mencari shampo sachetnya.
"nah ini dia" katanya saat menemukannya. Rafa berusaha membukanya tapi gagal terus.
"oh ya kata putri td digigit" rafa mencoba menggigitnya beberapa kali,
"aduh pahit" katanya
Saat beberapa tetes shampo masuk ke dalam mulutnya dan akhirnya rafa mengeluarkan semua isi shampo kemudian menggosoknya ke rambutnya.
"wow busanya banyak.."
Rafa mencoba memainkan rambutnya. Tapi lama mkin lama busa semakin banyak hingga menutupi wajahnya.
"PEDIH...PEDIH...!!!" Teriak rafa dr dlm kamar mandi saat busa shampo masuk ke dalam matanya kali ini putri gak menggubrisnya.
"AIR....AIR...!!!" Teriak r
afa meraba mencari gayung dgn mata terpejam
"AIR.." terus meraba hingga akhirny
a gayung itu jatuh ke lantai... Rafa terus mencarinya hingga akhirnya.
"HUWAAAAAAAAAA..." teriak rafa skencang mungkin dan
BRAKKKKKKKK...
Rafa pun jatuh gara2 menginjak sabun mandi yg tadi jatuh ke lantai. "ADUHHHHHHHH...." Rintih rafa menahan sakit dgn posisi kaki di atas dan kepala di bawah...

Putri yg mendengarnya langsung lari ke arah kamar mandi
"ada apa lagi?"
tanya putri di balik pintu.
"ADUHHHHHH..."
Rintih rafa yg gak bisa bangun
"apa perlu bantuan ku?"
tanya putri panik
"JANGAN PUT JANGAN MASUK...!!!" j
awab rafa yg gak ingin putri melihat dia nyungsep di kamar mandi.
"ADUHHHH"
Rintih rafa dgn muka yg masih penuh dgn busa.

3 jam kemudian..
Terliat rafa baru selesai mandi...dia meraih handuk yg ditaruh putri di atas pintu...
"AHHHHHHH...." rintihny
a saat mencoba memakai handuk itu
"kenapa lagi?"
tanya putri yg sdg sibuk mengerjakan mengerjakan sesuatu di depan kamar mandi
"Sakit..."
jawab rafa dari dalam...
Putri:???
"ada handuk lain g
ak?" tanya rafa.
"g
ak ada cuma itu, memangnya kenapa?" jawab putri
"oh.."
jawab rafa singkat dan dgn terpaksa akhirnya rafa memakai handuk kasar itu saking kasarnya seakan rafa sdg memakai karung beras...

Gak lama kemudian, rafa mencoba meraih jas, kemeja dan celananya d atas pintu kamar mandi tapi...
"lho mana bajuku..?"
batin rafa bingung saat tdk melihatnya...
"aduh gimana nie?
itu kan baju satu2ny yg aku punya saat ini..." katanya bingung.
"put, liat baju ku gak?" tanya rafa kemudian sambil melihat ke arah putri dgn cuma mengeluarkan kepalany doang dari balik pintu.
"s
edang aku cuci..." jawab putri dgn santainya.
"HAH...DI CUCI...???"
Pekik rafa.
"aku tau dari kmrn kamu pake baju ini terus...makanya sekarang aku bantu mencucinya" jawab putri dgn antengnya mana nyucinya manual lagi pake tangan dan deterjen doang...padahal itu jas mahal...nyucinya jg mesti pake cara khusus..eh ni ce putri dikucek2 gak berbentuk tapi masalahny sekarang bukan itu.
Itu tu ce rafa gak punya baju ganti sama sekali... trus pake apa? masa pake daun? TARZAN dong..!!!
"terus skrg aku mesti pake baju apa?" tanya rafa lemes di balik pintu sketika putri langsung berhenti ngucek karena baru menyadarinya.

Beberapa saat kemudian...
"udah belum..?"
tanya putri yg sdg menunggu d diepan pintu kamar mandi
"b
eneran put aku mesti pake ini?" tanya rafa ragu dari dlm kamar mandi
"mau gimana lagi...aku sudah bongkar semua bajuku...dan menurutku cuma itu yg cocok buat kamu.." jawab putri.
"Tapi...?" rafa ragu memakainy
a

Dan gk lama kemudian perlahan pintu terbuka.. dan putri gak sabar melihatnya dan...
 "Aduh Cantiknya..." kata putri saat melihat rafa memakai setelan baju olah raga berwarna PINK...

Pipi rafa langsung memerah, bukan cuma malu ama putri tapi malu ama smua pembaca termasuk
@Rully,
@Ristin, @Fatien, @Sulis, @Fizhii, @Chieendy, @Dewi C, @Gina, @Nur, @Ayu, @Rimaa, @Puput'a, @uhti, @Murty, @Leha, @Dewii, @Mariana n @Rihna

"Pretty boy..." itulah kalimat yg tepat untuk menggambarkan penampilan rafa saat ini
Celana pink, atasan yg ada penutup kepala juga berwarna pink plus... model rambut yg kece badai bikin dia mkin manissss....jadi pengen nyubit pipinya deh..

"benarkah..?" tanya rafa pd min dian sambil tersipu malu
adm:???
rafa pun mengeluarkan senyum termanisny
a

Beberapa saat kemudian...
Rafa melihat putri sdg menjemur jas rafa d
i balkon alias di depan kamar mandi...
Rafa bru teringat kalo seharian ini dia belum makan begitupun juga putri, dia mencoba mengeluarkan hpny bermaksud memesan pizza lewat paket pesan antar tp tiba2...

tok...tok...tok
ada yg mengetuk pintu
Rafa:???
Rafa pun berjalan mendekati pintu kemudian membukany
a
Rafa:???
s
eketika rafa berdiri mematung saat melihat ada seseorang yg sdg mamerin gigi alias tersenyum lebar ke arahnya.
Rafa:???
"pesanan anda sudah datang..."
katanya ramah
"aku kan belum pesan sama s
ekali?" jawab rafa sambil kedip2 bingung.
Saat melihat petugas delivery pizza sudah ada di depannya, petugas itu cuma tersenyum.
"aku bahkan belum memencet tombolny
a, kenapa sudah datang?" tanya rafa lagi.
"kami selalu tepat waktu tuan..." j
awabnya ramah sembari memegang bungkusan pizza di tangannya.
"k
alo ini mah bukan tepat waktu lagi....tapi GR... orang belum dipanggil kok sudah datang" protes rafa
"tapi kami b
aru saja dihubungi dari alamat ini tuan" jawab petugas itu sambil menyerahkan kertas bertuliskan alamat putri.
"siapa yg menghubungi? setan kali..." potong rafa
"bagaimana ini mau d
iterima atau tidak...?" tanya petugas itu
"aku liat dlu.." j
awab rafa sembari membuka bungkusnya.
"apa ini kenapa isi dagingny
a besar2 sekali?" tanya rafa kaget
"ini daging unta tuan..." j
awab petugas itu yakin
Rafa:???
"pesan yg kami terima k
atanya potongan dagingnya harus besar dan pedas..." sambungnya
"waduh...jangan2 org arab tu yg pesan...?" ucap rafa
"mungkin?" kata petugas itu...
"apa mukaku k
ayak org arab?" tanya rafa lagi dan petugas itu langsung menggeleng
"nah berarti bukan aku dong yg memesan" protes rafa
"t
api di sini tertulis jelas untuk tuan Rafael Rusdiantoro dgn alamat ini" jawab petugas itu menunjukkan struknya.
Rafa:???
Kini rafa gak bisa berkutik saat petugas itu menyebut namanya, rafa segera memeriksanya dan ternyata 100% benar tapi kapan dia memesannya? Apa di dalam mimpi? atau mgkn wkt ngigo?
“Ahh kenapa gak sekalian waktu ngigo bilang aja pesen pizza isi daging kuda nil ato sekalian bawa kuda nil nya kemari skalian lo tunggangi tu kuda nil dr pd lo capek2 naik motor...batin rafa sambil menatap sinis ke arah petugas itu dan akhirnya mau gak mau rafa menerima pizza itu dan membayarnya...

Beberapa saat kemudian...
"HUWA....HUWA....HUWA" rafa mangap2 kayak kuda nil krn kepedesan...
Putri:???
"Ayo d makan put..." ajak rafa sambil mangap2
"ini apa?" tanya putri yg sudah duduk di hadapan rafa.
Mereka berdua duduk di bawah beralaskan tikar di kamar putri
.
"unta..." jawab rafa sambil mencoba mengigit daging yg super besar...plus pedes
Putri:???
Putri mencicipi tapingnya.
"dapat dari mana?" tanya putri sambil memakannya
"barusan dari orang stress.." jawab rafa yang masih sibuk menggigit daging unta
Putri:???
"gimana gak stress? blm aku panggil dia sudah datang, mana pesenannya aneh lagi" sambungnya
Raput:???
"s
ekalian aja tadi bawa piramidnya kesini.." kata rafa kesal sambil mengigit daging yg alotnya minta ampun
"potongan dagingny
a besar2 ya?" kata putri
"iya...misal buat mukul sapi langsung mati m
ungkin..." jwb rafa asal
Putri:???
"oh ya put,
apa bsok kamu msh kembali kerja di kedai itu?" tanya rafa. Putri menggeleng
"kenapa?" tanya rafa
"pasti bsok ibu itu sudah pindah dan gak jualan lagi dsana" jawab putri lirih. Rafa terdiam mendengarnya.
"tapi...besok pagi2 skali aku akan cari kerja.." sambung putri
"kemana?" tanya rafa
"kemana saja yg penting dapat kerja" jawabnya. Rafa manggut2 mendengarnya.
"kalo kamu kerjanya apa?" tanya putri. Rafa pun menggeleng.
 "kamu juga tdk punya pekerjaan?" tanya putri lagi dan langsung dijawab anggukan rafa.
"kita sama.." putri manyun.
Sementara rafa masih asyik mengunyah
"oh ya dari tadi kamu memanggil namaku terus...tp aku masih belum tau siapa nama kamu?”  tanya putri
"aku..?" ulang rafa sambil menunjuk diri sndiri dan dibalas anggukan putri
"nam..." kata rafa tapi tiba2 rafa seperti terkejut
putri:???
tiba2 rafa lari keluar menuju balkon
"HUWEKKKKKKK..." rafa pun muntah2 di balkon, putri segera berlari ke arahnya.
"kenapa?" tanya putri sambil membantu memukul2 punggung rafa
"sepertiny ada potongan daging yg belum sempat aku kunyah masuk ke dalam tenggorokanku" jawab rafa
"HUWEKKKKK...HUWEKKKK..." Rafa mencoba mengeluarkannya dan beberapa saat kemudian...
"HUWEKKKKKK...." daging itu pun keluar
Terliat daging super besar yg masih utuh... Rafa pun lemas hingga duduk di bawah.

Esok harinya...
Terliat Rafa m
asih tertidur pulas di kamarnya dgn masih memakai baju olah raga pink saat putri tiba2 membangunkannya.
"ayo cepat bangun..." kata putri seraya menarik2 baju rafa
. Rafa mulet2 kemudian tidur lagi.
"aduh...ayo cepat bangun...ada lowongan kerja buat kita..." putri berusaha membangunkan rafa
"lowongan kerja?" ulang rafa sambil merem melek...
"iya makanya cepet bangun.." jawab putri
"dimana?" tanya rafa dgn mata setengah terpejam
"nanti kamu bakalan tau sndiri..." jawab putri segera menarik tangan rafa agar ikut dengannya.
"eh...eh..." pekik rafa saat putri tiba2 menyeretnya keluar...

Beberapa saat kemudian...
Terliat rafa berdiri mematung di depan
toko pusat perbelanjaan yg sangat elit dan mewah.
"ngapain kita k
e sini put..?" tanya rafa tanpa melihat ke arah putri.
"cari kerja" jawabny
a
Seketika tubuh rafa langsung beku...bagaimana tidak secara itu toko milik perusahaan mamanya.
Toko ini salah satu cabang dari sekian banyaknya toko yg tersebar di seluruh Indonesia kalo masuk ke dlm ya sama aja dong masuk ke dlm kandang macan terus apa gunanya dia kabur beberapa hari ini...?
"Aduhhh" mendadak kepala rafa jd pusing
"ayo cepat masuk.." ajak putri sambil menarik tangan
nya
Rafa ragu2 msuk ke dlm dan akhirnya rafa mencoba memakai penutup kepalanya kemudian masuk ke dalam sambil menunduk... Rafa mengikuti putri dr blakang.
Ketika berjalan rafa slalu menunduk bukan karena takut dikenali para pegawai di situ secara rafa gak pernah ikut saat mamanya datang ke acara pembukaan toko ato rapat2 d perusahaan...jadi semua pegawai dan anak buah mamanya gak pernah tau gimana wajah anak semata wayang bu rusdiantoro yg terhormat itu...cuma pas ultah rafa, mamanya slalu memberikan diskon 50% pada semua toko untuk merayakan hari ulang tahun anak kesayangannya.

((( Tapi ngomong2 ttg mamanya rafa...? perasaan dr kmrn gak dibahas sama skali...yg dibahas mlah ttg raput mulu..? karena adm tau...klo membahas hal yg gk penting raputers pasti protes dan bilang
"RAPUT DONG...RAPUT...!!!"
Ato klo gk "RAPUTNYA MANAAA...???"
nah maka dari itu bagian mamanya diminimalkan aja...biar bagian raput yg lebih banyak...ok?
)))

Yan
g pasti semenjak rafa kabur.. Mamanya pusing 7 keliling mencari rafa sampe dia mengerahkan semua bodyguardnya untuk mencari anak kesayangannya. HP rafa dihubungi juga gak bisa.
Nah itu dia yang ditakuti rafa, dia takut ketemu bodyguardnya kemudian membawanya pulang.
Rafa terus saja menunduk stelah sampai d tempat HRD...
Terliat rafa berdiri di sebelah putri sambil menghadap org yg sdg duduk di depannya bukan cuma duduk tapi dia juga menaruh kakinya di atas meja...
Raput:???
Di atas meja juga ada papan nama yg tertulis "DESTA BROTO SENO..." Begitulah bunyinya.
Raput saling mlihat, dia mencoba mengecek2 dokumen berisi riwayat putri.
"Putri..." pak desta mencoba membaca nama putri di dokumen itu sambil manggut2.

"kalo kamu?" tanya pak desta pd rafa tnp melihat ke arah rafa
"nama kamu siapa?" tanyany lg sambil membaca2 isi dokumen putri

Rafa terdiam, dia bingung mo jawab apa...krn dlm kondisi sperti ini gak mungkin dia mengaku bernama Rafael Rusdiantoro...bs2 dia tau klo rafa anak pemilik pusat perbelanjaan ini...
"SIAPA...???" Bentak pak desta
Putri langsung menyenggol lengan rafa.
"RA...RA...RAFI..."
Jwb rafa kemudian
"oww Rafi?" pak desta langsung melihat ke arah rafa
"Rafi siapa?...apa Rafi Rahmawati.."
tanya pak desta melihat sinis ke arah rafa
Rafa:???

Seketika darah rafa langsung mendidih, dia sgera menghampiri pak desta dan memitingnya...
"aduh apa2an ini?"
tanya pak desta bingung
"eh klo ngomong yg bner ya..!!!" tunjuk rafa
"emang aku slah ngomong ya?" tanya pak desta bingung
"Rafi Rahmawati...Rafi Rahmawati..??? di
demo penggemarnya rafi bru tau rasa lo.." ancam rafa
P.desta:???
"mau lo d
i demo Raputers?" ancam rafa lg
P.desta:???
"mereka kalo dah demo ngalah2in demonya para buruh yg minta kenaikan UMR tau gak lo?"
bentaknya
"Ya habisnya lo pake baju pink...jadi wajar dong klo aku panggil Rafi Rahmawati"
pak desta mencoba membela diri.
"gue mau pakek baju pink kek...baju ungu kek...masalah buat lo? hah..!!!"
bentaknya
"maaf...maaf...maaf" sesal pak desta
"lagian lo org bru d dialog ini...jd jgn macem2 lo di sini...mau kontrak lo gak diperpanjang ma min dian?" ancam rafa
"aduh jangan dong...skali2 aku kan pengen ikut d dialog min dian hiks" pak desta pun mewek
"makanya klo ngomong yg bner dong...awas klo diulangi lagi.."
ancam rafa kemudian melepaskannya. Pak desta manggut2 takut.

Rafa pun kembali ke tempat semula.
"hem...hem.."
rafa berdiri seolah tdk terjadi apa2
"kenapa lbh galak kan dia?" tanya pak desta pd Putri. Putri cuma bs mengangkat bahu, pak desta geleng2 kepala.
"apa pekerjaan mu selama ini?" tanya pak desta kemudian
"menghabiskan uang.."
jwb rafa
P.desta:???
"pendidikan terakhir..?"
tanyanya lagi
"meski aku mengatakan
nya belum tentu kamu bs mengulanginya lagi.." jwb rafa
"apa maksud mu?" tanya pak desta gak terima
"secara tu nama skolah bhs inggris...ditulis di sini pun susah..jd mending gk usah aku sebutin.." jwb rafa cuek.
Pak desta cuma bs geleng2 kepala krn kesal.
"kenapa pnampilanmu kucel skali?
tanyanya lg
"gimana gak kucel karena putri tiba2 menyeretku ke sini... padahal aku blm sempat cuci muka.." jawabnya cuek
.
P.desta:???
"dia menyeretmu ke sini?" ulang pak desta
dan dijawab anggukan rafa.
"apakah kalian s
aling kenal?" tanyanya lg
"bukan cuma kenal...kita m
alah tidurnya sebelahan kok.." jwb rafa cuek...
"HAH...APA MAKSUDMU
TIDUR SEBELAHAN? APA KALIAN SUDAH MENIKAH...???" Tanya pak desta sketika berdiri.
"belum.."
jwb rafa enteng
"ADUH..."
Pak desta memegangi dadanya.
"anda tdk apa2 pak..?"
tanya putri mencoba memegangi pak desta.

Rafa langsung mendidih, dia sgera menghampiri pak desta dan memitingnya...
"aduh apa2an ini?"
tanya pak desta bingung sambil pegangan kursi krn gk kuat berdiri.
Rafa dan Putri sling memandang

Beberapa saat kemudian, terliat Rafa dan Putri keluar dari kamar ganti masing2... kini mreka sdh memakai seragam yg super rapi... bawahan hitam, atasan putih...
Kalo cewek memakai rok pendek hitam plus atas putih, kalo buat cowok celana panjang hitam plus kemeja putih yg lengannya dilipat sampe siku...
Rafa sengaja memakai topi hitam saat bekerja...

"wah kira2 kerjanya bagian apa ya kalo memakai seragam serapi ini?" tanya rafa sambil membetulkan topinya.
"mungkin kasir ato pelayan toko..?" putri mencoba menebak.
"oh...iya ya...hehe" rafa manggut2 senang
"siapa bilang?" kata p.desta tiba2. Seketika raput melihat ke arahnya...
"Ni..." kata pak desta sambil menyerahkan sesuatu ke arah rafa.
"apa ini?" tanya rafa sambil mengangkat sapu pel di tangannya.
"itulah pekerjaan mu.." jawabnya.
"cleaning servis..???" kata raput bareng kemudian saling memandang.

Pak desta pun manggut2 yakin... kepala rafa langsung pusing... Dia bru teringat sesuatu klo mamanya memang gak suka melihat semua pegawainya gak rapi meski di bagian cleaning servis skalipun
makanya gak heran gak kenapa seragamnya bisa keren dan serapi ini
"aduh..." Rafa pun lemas
Putri:???
Melihat kejadian itu pak desta mlah nyengir kuda
"sebelum kerja... aku ingin mengetes hasil kerjamu dlu..." kata p.desta sambil berjalan mondar mandir di depan rafa.
Rafa:???
"kalo hasil kerjamu jelek aku gak akan segan2 menendangmu keluar.." ancam p.desta tnp berani melihat ke arah rafa...
"justru kamu yg akan ditendang keluar jika mamaku melihat smua ini" batin rafa manyun.

Putri cuma bisa memperhatikanya dr jauh.. secara dia dilarang pak desta untuk mendekatinya.
"skrg coba kamu sapu semua ruangan ini
perintah p.desta
"gimana caranya? megang sapu aja gk pernh..." rafa melirik ke arah putri
"Fighting..!!!" bisik putri
Rafa mencoba memegang sapu sekenanya...
"hem...hem.." rafa memegang sapu dgn kedua tangan kemudian mengarahkannya ke depan... Dia pun ambil posisi...
"apa yg kamu lakukan?" tanya p.desta
"mau nyapu?" jwb rafa
"yang seperti itu kamu bilang mau nyapu?" protesnya.
Rafa:???
"memangnya kamu pkir ini lapangan golf?"
 "apa bukan sperti ini caranya?" tanya rafa bingung
"ULANGI LAGI...!!!" bentak pak desta
Rafa:???

Berikutnya...
"ayo cepat bersihkan smua toilet ini.." perintah pak desta di sebelah rafa.
Rafa mencoba menutup hidungnya mencoba menggosok toilet tanpa melihat ke arah toilet
"RAFIIIIIIIII...." panggil pak desta
"ada apa lg ce pak?" jwb rafa tnp melihat ke arah pak desta sambil tangan terus menggosok.
"RAFIIIIIIIIII...." panggilnya lagi.
"aduh ada apa ce pak? kan udah di..." jwb rafa sketika melihat ke arah p.desta yg sdg berkacak pinggang ke arahnya.
"aku kan sudah bilang bersihkan toiletnya...!!!kenapa malah sepatuku yg kamu gosok...?" bentak pak desta sambil melotot ke arahnya.
Rafa:???
"ULANGI LAGI...!!!" Teriaknya kemudian

Berikutnya...
"cepat ambil smua sampah ini terus bawa keluar..." perintahnya
Rafa memunguti sampah itu satu persatu kemudian memasukannya ke keranjang sampah... sementara pak desta berjalan mengikutinya dr blakang...
Secara rafa asal naruh aja tanpa melihat tuh kulit pisang bener apa kagak masuk ke dlm keranjang hingga akhirnya
BRAKKKKKKK..... terdengar suara keras sperti org jatuh
Rafa sgera menoleh ke blakang dan... ternyata p.desta dah jatuh nyungsep dgn posisi kaki di atas.
Rafa:???
"RAFIIIIIIIIIII....." Teriak pak desta kesal
Rafa:???


Malam pun tiba...
BRAKKKKKK.... Rafa sgera merebahkan diri d atas ranjang.
"Aduh capekkkkk...." keluh rafa
"capek banget ya?" tanya putri yg sdg berdiri di sisi ranjang.
"gimana gak capek...seharian ini aku disuruh ngepel smua ruangan, bersihkan semua kaca sampe kinclong, membersihkan semua toilet sampe gak ada noda, dan aku juga harus membawa plastik sampah yg super besar...aduhhhh" curhat rafa sambil tdr tengkurap sampe gak sanggup membuka mata
"ya udah kalo gitu skrg u istirahat aja dlu..." jwb putri
Saking capeknya rafa smpe gak sanggup menjawabnya, putri pun pergi kemudian perlahan menutup pintu.

Beberapa saat kemudian, terliat raput sdh berbaring d tempat tdr masing2.
Putri tdr miring sambil menghadap ke arah papan kayu perlahan tangannya mengetuk2 papan itu.
Tok...tok...tok.. ketuknya pelan
 "Rafi..." panggil putri pelan.
Tak ada jawaban, saking capeknya rafa tdk mendengar panggilan putri. putri mencobanya skali lagi
tok...tok...tok... ketuknya sekali lg

"Rafi.." ulang putri
Rafa masih tdk menyadari klo putri sdg memanggilnya secara putri menyebut nama rafi bukan Rafael...
Putri:???
Putri mengetuk tuk ketiga kalinya. tok...tok...tok..
"Rafi..?" panggil putri
Perlahan mata rafa terbuka
"Rafi..?" ulang putri sambil mengetuk papan dgn pelan menggunakan jari telunjuknya.
"iya put?" jwb rafa saat bru menyadari bahwa putri sdg memanggilnya

Mereka berdua tau kalo skrg kepala mreka sdg berhadapan meski terhalang papa kayu
"benarkah nama kamu rafi?" tanya putri..
"memangnya kenapa put?" tanya rafa sambil tengkurap dan menatap papan kayu
"nama yg bgus.." puji putri.
Mendengar hal itu rafa pun tersenyum...
"makasih.." jwb rafa
"sama2 rafi.." bls putri kemudian tersenyum...
Dan malam itu rafa tertidur dgn nyenyak stelah putri mengatakan hal itu.

Zzz...


Esok harinya... Putri sengaja gak membangunkan rafa karena gak tega, Putri pun pergi kerja sendirian... Saat putri sdh pergi meninggalkan rumah, perlahan Rafa membuka matanya...

Beberapa jam kemudian... Terlihat rafa sdg berjalan2 sndirian d sbuah pusat perbelanjaan... Pusat perbelanjaan ini juga slah satu milik mamanya...

Rafa memasuki slah satu gerai yg menjual baju2 bermerek dgn harga yg wow fantastic baby... tp saat rafa msuk ke dlm bukannya sambutan hangat yg diterimanya dr para pelayan toko, mereka mlah memandang sbelah mata krn biasanya para pembeli yg datang ke gerai itu slalu dr golongan elit dan terpandang smentara rafa datang dgn cuma memakai baju olah raga pink.
Rafa mencoba memilih2 baju dgn slalu dibuntuti para pelayan toko di belakangnya...

"yg itu hargany 45jt..." kata pelayan itu dgn nada sinis seolah ragu apakah rafa mampu membelinya
Rafa cuma tersenyum mendengarnya, rafa berjalan kembali memilih baju...
"kalo yg itu 75jt..." katanya lg dgn nada seolah2 rafa tdk boleh memegangnya.
Tanpa banyak bicara rafa langsung mengambil baju itu kemudian melemparkannya ke arah pelayan agar memegangnya.
"hey apa yg kamu lakukan..?" bentak pelayan itu tp rafa tak menggubrisnya, dia terus berjalan sambil tangannya memegang2 baju dgn menyentuhnya saja rafa bs tau baju mana yg kualitasnya bagus atau tidak meski tanpa melihatnya....
"klao sudah selesai...cepat bayar di kasir sebelah sana" bentak pelayan itu seolah mengusir rafa.
Rafa tak menggubrisnya, dia mlah semangat memilih baju kemudian mengambilnya lalu melemparnya ke arah pelayan lagi...lagi...dan lagi.
Pelayan:???

Beberapa saat kemudian
"apakah kamu sanggup membayar smua ini?" bentak pelayan itu sambil menaruh semua baju yg dipilih rafa saat mreka sdh ada di dpn kasir.
"berapa smuanya..?" tanya rafa ke arah kasir tnp melihat ke arah pelayan itu.
"awas klo smua ini gk u beli..!!! karena semua baju ini sudah lecek karena dipegang olehmu..." katanya sinis...
"semuanya 500jt.." kata kasir itu setelah menghitung semua baju...
"heh...punya gak uang sebanyak itu?
tanya kasir itu meremehkan.
"cepat bungkus semuanya.." kata rafa sambil tetap menatap ke arah kasir sambil berdiri dgn kedua tangan dimasukkan ke dlm saku.
"bayar dulu...baru kita berani bungkus..." bentak pelayan itu sambil menggebrak meja.
"bilang kalo kurang..." kata rafa sambil menaruh tumpukan uang yg tertata rapi di atas meja.
Pelayan+Kasir:???
"sebentar saya hitung dlu.." jwb kasir itu
"coba cek...jgn2 uang palsu lagi..?" kata pelayan itu nyolot, rafa cuma diam mendengarnya.

Beberapa saat kemudian..
"semuanya uang asli.." bisik kasir itu pd pelayan setelah mengecek semua uang itu.
Kasir itu sgera membungkus smua baju n mmasukkany ke dlm tas tanpa dibantu pelayan
"heh...dpt dr mana uang sbanyak itu? apa mgkn itu gaji seumur hidup mu? ato mgkn kamu nyolong?" tanya pelayan itu saat rafa sdg menunggu kasir membungkus semua bajunya tapi Rafa tak menjawabnya.

Beberapa saat kemudian,
"terima kasih atas kunjungannya" kata kasir itu ramah sambil menyerahkan semua tas yg berisi baju
Pelayan itu manyun, rafa menerimanya sambil tersenyum sebelum pergi rafa berjalan mendekat ke arah pelayan itu.
"siapa namamu?" tanya rafa melihat ke arah pelayan itu.
"kenapa tanya2?" bentaknya. Rafa pun melihat ke tanda pengenal yg melekat di bagian dadanya.
"Lisa..." batin rafa saat membacanya.

Rafa segera mengeluarkan hpnya dan mencoba menghubungi seseorang.
"kamu mau apa?" tanya pelayan itu tp rafa tak menjawabnya
"hallo pak budi...?" sapa rafa saat sdh terhubung dgn seseorang
"pak budi?" ulang pelayan itu seperti familiar dgn nama itu
"oh iya tuan muda, ada apa?" jwb pak budi yg ternyata HRD di pusat perbelanjaan itu
"pak budi tau pelayan yg bernama lisa?" tanya rafa sambil menatap ke arah pelayan
Lisa:???
"oh lisa yg slah satu pelayan di gerai baju?" jwb pak budi
"benar.." ucap rafa
"memangnya ada apa tuan muda?" tanya pak budi
"pecat dia.." jwb rafa kmudian menutup telepon dan sgera pergi dr situ...
Lisa dan petugas kasir cuma bisa berdiri bengong setelah kepergian rafa
Lisa+Kasir:??

Rafa menuju ke bagian supermarket untuk membeli beberapa peralatan mandi dan beberapa makanan.. Setelah itu dia juga mampir ke sbuah salon untuk potong rambut dan sedikit mewarnai rambutnya...

Malam pun tiba, terliat putri sdg berjalan menuju pintu keluar untuk pulang.
"mau aku antar?" tanya p.desta dr blakang. Putri sgera menoleh ke blakang.
"oh gk usah pak mkasih.." jwb putri
"dari pada kamu pulang sndirian...mending bareng aku aja.." bujuk p.desta sambil merangkul putri
Putri:???
"siapa bilang putri pulang sndirian?" kata seseorang tiba2.

Seketika putri n p.desta melihat ke arahnya... dan terliat di seberang sana sdh berdiri seorang cowok bukan kece badai lg tp super kece sdg tersenyum ke arah putri.
Putri:???

Dia sdg berdiri d luar dgn mmakai blazer hitam mewah plus sedikit ada bulu2 di kerah nya...
Rambutnya agak sedikit pendek berwarna agak kecoklatan sambil kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku...
"Rafi..?" tunjuk putri. Rafa pun tersenyum ke arahnya
"ngapain kamu d situ?" tanya pak desta sambil menatap sinis ke arah rafa
"mau jemput putri.." jwb rafa. Putri tersenyum mendengarnya.
"berani sekali kamu jemput putri setelah seharian gak msuk kerja..." bentak p.desta
"berisik..." jwb rafa
P.desta:??

Mendengar hal itu p.desta langsung menghampiri rafa.
"apa ini maksudnya pake baju seperti ini? apa kamu mau pamer hah” p.desta mengamati dr dekat baju yg dipakai rafa.
"rambut pake diwarnai sgala...apa kamu mau aku pecat...hah...!!!" bentaknya
"aduh berisik banget ce broto ini..." jwb rafa cuek
P.desta:???
"ihh anak ini bener2 slalu bkin aku emosi..." p.desta mencoba mengatur nafas
"awas aja kalo besok kamu masih berpakaian seperti ini.." ancamnya
"memangny knp?" tanya rafa
"langsung ku tendang sampe ke daratan eropa" jawabnya asal
Rafa:??
Akhirny p.desta pergi setelah puas memaki2 rafa, rafa pun tersenyum ke arah putri dan putri membalasnya.

Beberapa saat kemudian, terliat raput jalan berdua.
"ada apa?" tanya rafa saat mengetahui bahwa semenjak td putri meliriknya.
"emm...kenapa penampilanmu jd berubah sperti ini?" tanya putri
"berubah?...menurutku tidak.. karena setiap hari aku slalu berpakaian sperti ini..." jwb rafa.
"benarkah?" tanya putri dan dibalas anggukan rafa
"apakah kamu tdk bisa berpakaian lbh biasa aja?" tanya putri
"berpakaian biasa itu seperti apa ya?" tanya rafa bingung karena menurutnya ini udah yg paling biasa baginya malah biasanya slalu ada beberapa stylist yg menata baju dan rambutnya.
"ya berpakaian kayak orang pd umumnya.." jwb putri
"apa baju ku gak sperti org pd umumnya?" tanya rafa bingung. Putri pun menggeleng.
"benarkah..?" tanya rafa. Putri pun mengganguk
"tapi...?" kata putri ragu.
"tapi apa?" rafa penasaran
"tapi.. jd mkin ganteng kok apalagi setelah potong rambut dan sedikit diwarnai jd keliatan lbh fressh..." jwb putri malu.
"benarkah..?" tanya rafa
Putri pun mengganguk, rafa tersenyum tersipu malu mendengar pengakuan putri... Saking malunya mereka sling melihat ke arah lain saat berjalan bersama... tp diam2 mreka sling tersenyum...

Saat tiba di rumah, mereka masuk ke dalam kamar masing2.
Seketika putri berdiri mematung saat melihat sebuah spring bed sudah ada di dlm kamarnya dan di atasnya ada beberapa tas yg brisi beberapa baju dan mkanan ringan di sbelah sudut sana ada beberapa perabot untuk memasak.
"apa2an ini?" gumam putri sambil melirik ke arah kamar rafa.
"aduh kebelet pipis.." putri segera berlari ke arah kamar mandi.
Lagi2 putri d buat terkejut saat memasuki kamar mandi, gak ada lagi sabun batang yg bikin terpeleset, shampo sachet, odol rasa kapur barus, sikat gigi berdarah, gayung atau handuk yang kayak karung beras. Semuanya diganti ama shower, handuk super halus dan beberapa produk perawatan untuk mandi.
"APA2AN INI RAFIIIIIIIIII.....AKU GK BISA CARA PAKE NYA....???" Teriak putri dr dlm kamar mandi
"owh..?" rafa cuma bs bengong d dlm kamar saat sdg asyik main game di hpnya...


Esok harinya...
Terliat raput sdg sibuk bersih2 saat seseorang datang menghampiri mereka.
"hem...hem...bersihkan smua ruangan ini sampe bersih..." perintahnya
Mereka ttp melanjutkan bersih2 tanpa melihat ke asal suara
"hem...hem...cepat bersihkan semuanya..!!!" katanya lg seolah2 agar raput mau melihat ke arahnya.
"aku blang cepat bersihkan semuanya sampe bersihhhhh..." bentaknya lagi.

Hingga akhirnya..
"IYAAAAA PAKKKKK...." Jwb raput smbil melihat ke arahnya dann seketika sapu pel terlepas dr tangan masing2 saat p.desta sudah berdiri di depan mereka dgn memakai blazer hitam sperti yg dikenakan Rafa kmrn tp ini yg KW..
Di kerahnya juga ada bulu2nya tp ini lbh besar mirip bulu ayam...dan satu hal lg rambutnya jg diwarnai kalo Rafa berwarna coklat sementara p.desta berwarna merah menyala bukannya keliatan ganteng tapi malah bikin enek. Cara berdirinya juga hampir disamain kayak posisi berdiri rafa dgn kedua tangan d dlm saku. Raput saling memandang.

Beberapa hari kemudian di minggu pagi, terliat putri sdg asyik mencuci di balkon.
"sedang apa put?" tanya rafa yg bru keluar dr kamarnya meski sebenarnya kamar itu cuma satu ruangan dan cuma disekat ama papan kayu tp kedua ruangan itu mempunyai pintu masing2 yang mengarah ke balkon.

Kalo kamar mandi ce emang cuma satu tepatnya di sebelah balkon. Balkon itu multifungsi bisa buat masak, nyuci, jemur pakaian, semua bisa dilakukan di situ asal jgn dibuat pacuan kuda aja.. Pembatas balkon itu sebuah tembok rendah setinggi perut org dewasa.

Terliat rafa memakai kaos lengan pendek plus celana pendek selutut meski berpakaian kasual seperti itu ttp aja cakep secara darah biru
 "lagi nyuci" jwb putri sambil meneruskan pekerjaannya
Rafa memperhatikan putri yg sdg mencuci memakai bak dan duduk di bawah.

Selang kemudian, Rafa msuk ke dalam kamarnya dan gak lama kemudian dia keluar lg membawa tumpukan baju yg ditaruh di bak... Dia berjalan ke arah putri kemudian menaruh baknya di depan bak putri dan dia duduk tepat tepat di hadapan putri
Putri:???

"ajarin dong...sepertinya menarik.." pinta rafa sambil tersenyum.
Putri:???
Rafa memperhatikan cucian putri dgn serius..
"memangnya kamu gak bisa nyuci?" tanya Putri.
Rafa pun menggeleng dgn msh fokus melihat ke arah cucian putri. Boro2 nyuci mbak bro...ngangkat jemuran aja kagak pernah apalagi ngucek2 baju...semenjak lahir sampe terakhir dia msuk ke kamar tadi...tu tangan sama skali gak pernah nyentuh yg namanya deterjen...jd tu tangan halus kayak bayi cuma skrg agak sedikit kasar aja gara2 ce brotoseno alias pak desta yg asal mempekerjakan dia sbg cleaning servis...

Entar lama2 bukan baju yg d msukkan ke dlm mesin cuci... tp ce broto tercinta yg msuk muter2 di mesin cuci...
"ajarin dong.." pinta rafa lg..
"iya iya..."
Kalo udah merengek gini putri dah gak bisa nolak, maklumlah anak TK eh bukan anak playgroup eh yg lbh kecil lg apa ya?  Emm balita...rafi dong?
"pertama rendam baju dalam air yg sdh dicampur deterjen..tunggu beberapa saat kemudian baru deh dikucek..." kata putri sambil mempraktekkan caranya.

(( waduh adminy hafal banget ya...ketahuan klo tiap hari nyuci hehe ))

Rafa memperhatikannya dgn serius...saking seriusnya seolah2 seperti sdg menerima mata pelajaran kuliah yg bergengsi...
"terus...terus...?" tanya rafa penasaran
Putri menjelaskannya sampe detail hingga rafa mengerti.


Beberapa saat kemudian, Rafa mencoba mempraktekkannya sambil ditemani Putri.
Ganteng2 gini... serius juga lho waktu lg nyuci sambil nunduk2 gitu kayak mengerjakan sesuatu yg hebat pdahal lg ngucek2 baju he
"sperti ini ya?" tanya rafa sambil serius ngucek
"emm.." jwb putri sambil menatap ke arah rafa yg sdg menunduk

Untung aja saat itu gk ada glenn fredly berdiri di samping mreka sambil bawa gitar terus nyanyi

"TERPESONA... ku pada pandangan pertama...dan tak kuasa menahan rindu ku..."

Putri memperhatikan rafa dgn dalam... saat rafa sdg asyik mengucek baju tiba2 putri memoleskan busa sabun ke pipi rafa, sketika rafa terdiam karena terkejut
Rafa:???
Putri malah tersenyum ke arahnya. Rafa cuma bs kedip2 bingung dan itu bikin putri geli..
"haha.." tawa putri saat melihat ekspresi muka bingung rafa.
Rafa yg mengetahui hal itu langsung menarik tangan putri... kemudian membalasnya
Putri menjerit geli saat rafa mendekap n mencoba memoleskan busa sabun ke mukanya...
"Rafiiiiiiii..." jerit putri yg slalu menghindar tp rafa terus saja mengoleskannya
Akhirnya mereka saling mengoleskan busa sabun ke pipi msing2 lawan bahkan mreka sampe kejar2an d balkon..
Rafa tersenyum melihat muka putri yg penuh dgn busa sabun, bgitupun putri sebaliknya mereka pun tertawa bersama...


Beberapa saat kemudian, terliat keduanya sdg menjemur pakaian... Diam2 mereka sling melirik di antara gantungan baju...jika ketahuan mereka saling tersenyum tersipu malu...

Suatu ketika, saat rafa mencoba melirik putri...eh ce putri mlah menghilang
Rafa:???
Rafa mencoba mencarinya di antara jemuran baju tapi tetep gak ada hingga akhirnya
"Rafi..." panggil putri di belakang rafa.
Rafa pun segera menoleh ke arah putri dan putri langsung meniupkan gelembung busa ke arah rafa memakai alat khusus, rafa cuma diam mematung saat gelembung2 itu menyentuh mukany
Rafa:???
"mau main gelembung bersama ku?" tanya putri tersenyum sambil menyerahkan sebuah tempat kecil berisi air sabun plus alat kecil khusus. Rafa pun mengangguk.

Dan akhirnya terlihat gelembung2 kecil beterbangan di udara yg ditiup oleh mereka berdua di atas balkon... mereka slalu tersenyum setelah selesai meniupkannya... gelembung itu terbang kesana kmari...
"gelembungnya nyampe ke tangan pembaca lho raf.."
"benarkah...?" tanya rafa tersenyum kemudian meniupkanya kembali
"fuh..."


Beberapa hari kemudian hujan deras mengguyur... Rafa duduk manyun di pojokan kamar.
"kenapa?" tanya putri
"lapar..." jwb rafa manyun
"tumben...biasanya kan kalo lapar u slalu memesan mkanan?" putri duduk di depannya
"gk mau ah...entar dibawain daging unta lagi.." jwb rafa manyun
Putri:???
"apalagi skrg ujan? mgkn sbentar lg banjir..? jangan2 tu petugas ke sini bawa kapal titanic beserta rose dan jack..." jwb rafa asal
Putri:???
"ahh seandainya ada bibi hose di sini.." gumam rafa dgn mata menerawang

(( KAMUS: bibi hose itu salah satu chef di rumahnya rafa, sedari kecil sampe rafa ganteng kyk skrg bibi hose lah yg slalu memasakannya. Katanya kalo bukan masakan bibi hose katanya makanannya gak bias "HIDUP". Hidup dari mananya? Semua bandeng klo dimasukin ke dlm air panas dalam panci pasti gk bkalan hidup raf...ahh rafa ni kdang2 ya, bibi hose bs membuat smua mkanan dr berbagai negara...tp satu yg dia gk bisa... ))

"bikin sambel terasi.." saat rafa sdg melamun seorang diri  tiba2 dia mencium aroma yg sngat sedap di antara hawa dingin karena hujan.
"emm..aroma masakan apa ini ya? sepertinya aku belum pernah menciumnya.." batin rafa merasakan aroma makanan sambil merem2.
"coba ku tebak...pasti ini msakan itali..? ato mgkn mkanan perancis...?" Rafa menerka2 melalui indra penciumannya.
Dan ternyata oh ternyata Putri memang sdg memasak di balkon dia sengaja kipasin asapnya biar masuk ke dalam kamar rafa... Rafa sgera keluar krn tdk tahan mencium aroma sedapnya. Putri langsung tersenyum melihatnya.
"lagi masak apa put? masakan itali ya? ato mgkn msakan perancis?" tanya rafa semangat
Putri:???

Hingga akhirnya, terlihat mreka berdua sdh duduk di atas tembok pagar balkon..
"apa ini put?" tanya rafa sambil melihat isi dlm mangkok yg dipegangnya.
"makanan GPL" jwb putri tersenyum
"owh...sepertinya enak ni?" rafa mrasa takjub ama makanan di depannya.
"enak banget...praktis lagi.." jwb Putri. Rafa kedip2 melihat mkanan yg berbentuk seperti tali itu
"mirip spageti ya?" tanya rafa
"ini kan memang spagetinya anak kos.." jwb putri
"udah ah jgn d liatin mulu, ayo cepet d makan.." sambung putri sambil menyuapi rafa
Rafa:???
"gimana? enak kan?" tanya putri tersenyum. Rafa manggut2 semangat...
"enak banget...sedap lagi..aku belum pernah memakan makanan seperti ini.." kata rafa takjub saat rafa mencoba menikmati mkanany tiba2 putri membisikkan sesuatu.
"yang kamu makan itu mi instan hehe.." bisik putri
"apa itu mi instan?" tanya rafa melihat ke arah putri
Putri:???
Saat putri bengong tiba2 Rafa menyuapinya.
Putri:???
Hingga akhirnya mreka berdua menikmati mi instan dan saling suap2an di antara hawa dingin hujan,
waduh dah kyk d pelaminan aja suap2an, suara rintik hujan menambah suasana keakraban...


Beberapa hari kemudian
Saat pulang kerja... terliat raput sdg ngobrol sambil jalan dan tiba2 hujan turun dengan derasnya, mereka pun sgera menepi dan berteduh di depan sebuah restoran...
"yah basah smua deh..." ucap rafa sambil membersihkan bajunya.
Putri juga demikian.. Akhirnya skrg mereka terpaksa menunggu sampe hujan reda. Rafa mencoba melihat ke skeliling...
"inikan restoran yg dlu.." gumam rafa saat baru menyadarinya
"ada apa raf?" tanya putri
"oh gk ada apa2 kok.." jwb rafa

Beberapa saat kemudian, mereka masih berdiri di depan restoran.
"emm u tau gak put?" tanya rafa kemudian
"apa?" jawab putri tanpa melihat ke arah rafa
"di sini dulu aku pernah bertemu dgn seorang gadis.." jwb rafa sambil melirik ke arah putri seketika putri langsung menoleh ke arah rafa tp rafa pura2 gak melihatnya.
"benarkah..?" tanya putri
"emm... dulu dia berdiri d sini untuk berteduh" jwb rafa sambil tersenyum...
"apakah dia cantik?" tanya putri penasaran
"cantik skali.." jwb rafa senyum. Putri langsung manyun saat mendengar rafa memuji GADIS nya. "sekarang dia dimana?" tanya putri sambil menatap ke depan
"ada.." jwb rafa enteng bikin putri langsung melihat ke arahnya
"malah skrg dia deket banget ma aku" sindir rafa
"oh ya?" cuma itu yg bisa dikatakan Putri dgn mata sayu
"bahkan aku tiap hari ngobrol ma dia" sindirnya lg bikin putri gak bisa ngomong apa2.
Putri mengira Rafa slalu komunikasi ma cwek itu melalui hp karena tiap hari rafa slalu bersama Putri jd gk mgkn dong klo MEREKA bisa bertemu, pikir Putri.
Putri pun menghela nafas panjang, Rafa cuma tersenyum saat melihatnya.


Sesampai d rumah... hujan msh terus mengguyur bahkan semakin deras, mereka msuk ke dalam kamar masing.
"hah..kenapa bisa bgini?" kata putri saat baru mengetahui kalo kamarnya bocor... Bocornya bukan cuma satu dua tp banyak...
"aduh gimana nie..?" Putri sgera mengambil baskom atau apapun yg bs menampung air... karena mendengar suara gaduh dr dlm kamar putri, rafa pun segera menghampirinya.
"ada apa put?" tanya rafa saat sambil membuka pintu kamar putri
Dilihatnya putri sdg kebingungan menaruh baskom, timba, panci, dsb.
"hah...kenapa bs bgini?" tanya rafa sambil membantu mengangkat springbed putri agar tdk basah
"gak tau ni...padahal biasanya gak begini.." jwb putri panik bcornya semakin banyak saja...
Rafa membantu mengambil apa saja untuk menampung air...

Hingga akhirnya, saking parahnya sampe gak ada tempat untuk berpijak karena hampir semua atap kamar bocor... Terliat rafa dan putri berdiri di sebuah bangku kecil.. Mereka berdiri saling berhadapan, saking kecilnya tu bangku mereka sampe gk bs bergerak.

"wah bagaimana ini? malam ini aku harus tidur dimana?" tanya putri yg bingung melihat kamarnya yg gk bs ditempati sama sekali
"emm...klo kamu mau, malam ini kamu bisa tidur di kamar ku" jwb rafa lirih
Seketika putri langsung melihat ke arah rafa, sementara rafa cuma bisa tertunduk malu.
Putri:???
Dan akhirnya... Terliat keduany tidur dlm satu tempat tdr di dlm kamar rafa, mereka tdr dgn posis saling membelakangi, putri tdr d sbelah papan kayu smentara rafa tdr di pinggir karena saking minggirnya akhirnya

"BRAKKKKKKKK...."

Rafa pun jatuh dr atas tempt tdr, gimana gak jatuh secara tu ranjang sebenarnya cuma cukup untuk satu org, mana bantalnya cuma satu lagi. Putri pun segera bangun dan menoleh ke arah rafa.
"u gpp raf?" tanya putri khawatir
"aduh" Rintih rafa sambil memegangi pinggangnya...
"habisnya kamu terlalu ke pinggir ce? apa kamu takut ma aku? apa aku nggigit heh..?" omel putri.
Bukannya ditolongin malah diomelin...habisnya rafa ce tidurnya menepi banget... nah jatuh beneran kan? encok...encok deh tu pinggang.
"aku takut kamu kejepit, put" jwb rafa menahan sakit.

Dr pd putri penyet di pojokan mending rafa aja yg ngalah. huwaa prok prok prok buat rafa..ini bru yg namany lelaki..(lho kok adm mlah heboh sndiri)

Putri yg mendengar hal itu mrasa gak enak, emang ce sebenernya ini ranjang cuma cukup untuk org satu..misal skrg rafa tdr di bawah jg gak mgkn karena dingin.
"naiklah..." pinta putri sambil menepuk2 kasur.
"kan gk muat, put?" tanya rafa bingung.
"udah naik aja pasti muat kok.." jwb putri
"caranya..?" tanya rafa sekali.

Dan akhirnya, beberapa saat kemudian terliat mreka tdr bersama sambil berpelukan.
Rafa:???
Rasanya saat itu rafa pengen nyanyi lagunya blink yang "dag...dig...dug...hatiku.."
Gimana gak dag dig dug kalo nempel kyk perangko kyk gt? untuk mengatur nafas aja rasanya susah, bergerak juga susah jd serba salah deh...
"emm wangi skali.." bisik putri di dlm dekapan rafa.

Gimana gak wangi secara rafa pake parfum mahal meski hbs kerja seharian jg tetep wangi malah dulu sewaktu rafa msh ada di rumah parfumnya berjejer rapi di kaca etalase kalo mau pake tinggal pilih
malah ada satu parfum seharga 1 mobil. Hadehhhh kaya bner ni org ya?

"oh benarkah?" tanya rafa
"emm.." jwb putri sambil mencoba mencium aromanya tiba2 putri ingat satu hal.
"oh ya raf... aku boleh tanya gak?" tanya putri tanpa melihat ke arah rafa.
"apa?" jwb rafa yg msh mendekap putri.
"emm...apa arti GADIS itu dlm hidup kamu?" tanya putri lirih
"berarti banget.." jwb rafa tersenyum sambil melirik ke arah putri. Putri langsung lemes.
"apakah kamu menyukainya?" tanya putri lagi.
"sangat.." jawabnya singkat. Putri makin lemes dan Rafa makin senang melihatnya.
"kenapa kamu bisa menyukainya?" tanya putri lirih.
"karena dia bs membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama..." jwb rafa yg slalu tersenyum dan ingin sekali tau gimana reaksi putri saat dia mengatakannya kecewa, galau itulah yg skrg putri rasakan. Rasanya dadanya sangat sakit saat rafa mengatakan semua hal itu.

"dan karena dia jugalah aku skrg bs berada d sini.." sambung rafa.
Putri mencoba melihat ke arah rafa dan rafa mncoba menatapnya.
"dia sangat berpengaruh buat kamu?" tanya putri kecewa.
"emm..." Rafa tersenyum ke arah putri bikin hati putri makin teriris2.
"apakah kamu gak bisa hidup tanpa dia?" tanya putri dgn suara bergetar seperti menahan tangis...
Bahkan skrg mata putri berkaca2 krn terlalu kecewa dgn semua ungkapan rafa.
"benar...karena aku..?" ucap rafa dan tiba2 rafa mencium bibir putri dgn lembut.
Putri:???
Putri cuma bisa kedip2 bingung tp dia gak menolak saat rafa mencium bibirnya hingga cukup lama. Rafa pun melepas ciumannya kemudian menatap putri sambil bilang
"saranghae.." bisiknya lirih seketika air mata putri jatuh setelah mendengarnya. Rafa pun memegang wjah putri dgn kedua tangannya.
"saranghae..." bisiknya tuk yg kedua kali bikin putri makin nangis sesegukan, Rafa mengusap air mata putri dgn lembut.
"aku tdk percaya skrg kamu bisa di hadapanku" bsik rafa lembut kemudian memeluk putri dgn erat.
Putri dah gk bs ngomong apa2 lg sedari td dia cuma nangis mulu, Rafa pun mencium rambut putri sambil blang,
"terima kasih karena kau sudah hadir dalam hidupku.." bisiknya bikin putri makin menangis dlm pelukannya dan rafa makin mendekapnya dgn erat.

Beberapa saat kemudian, putri perlahan melepas pelukannya.
Rafa:???
Dgn msh berlinang air mata, putri melihat ke arah rafa dan rafa jg sebaliknya. Putri mencoba mendekati bibir rafa kemudian menciumnya dgn pelan, rafa pun sgera membalas ciuman putri dan mereka pun berciuman cukup lama.. HOT KISS...
Dan setelah itu putri mendekap rafa kembali dan rafa makin erat memeluknya... sementara di luar hujan msh turun dgn deras

((  NB: Mreka cuma bobo bareng n gk lebih kok hehe...  ))


Besok paginya...
"gimana, udah tau blm?" tanya putri di balkon sambil mendongak ke atas
"belum..." jwb rafa dr atas genteng
"kalo gak salah di sebelah kanan deh..?" tebak putri
"iya,bentar aku cari dulu genteng mana yg bermasalah..." Rafa berusaha berjalan pelan di atas genteng.
"ahh ketemu put.." teriak rafa dan segera membetulkannya... Putri mendongak ke atas

Beberapa saat kemudian mendung pun dating.
"udah belum raf? udah mau hujan nie..." beritahu putri dr bwah
"iya bentar lagi soalnya msh banyak genteng yg mesti dibenerin" teriak rafa dr atas
"klo msh banyak...dilanjut besok jg gpp raf" kata putri yg khawatir karena hujan akan segera turun
 "gpp put...sekalian" teriak rafa dan

JEDIARRRRRRRRRR... petir pun mulai menyambar.

"aduh ayo cpt turun raf" pinta putri yg khawatir
"iya bentar.." jwb rafa

JEDIARRRRRR....JEDIARRRRR… Suara gemuruh bersahutan disertai petir yg menakutkan dan
hujan pun turun dengan derasnya.

"Ayo cepat turun.." teriak putri dr bawah tp tak ada sahutan dr rafa.
Hujan turun semakin deras.
"RAFFFFFFF....!!!" Panggil putri sambil mendongak ke atas yg rela basah kuyup karena ingin mengetahui kondisi rafa.
"apa kamu mendengarku raf..?" tanya putri yg khawatir tapi tetep tak ada jawaban dari rafa.
JEDIARRRRRRRRRR..... Hujan semakin deras d sertai angin kencang plus petir
"Rafi.." kini putri mulai cemas dia takut terjadi apa2 ama rafa di atas sana...

15 menit kemudian
Rafa blm turun juga, hujan msh terus mengguyur.
"Rafiiii apakah kamu baik2 saja? kenapa kamu tdk jawab panggilan ku..?” mata putri mulai berkaca2.

"tau gini aku gak akan biarin kamu benerin genteng..." putri pun menangis menyalahkan diri, putri bingung mesti gimana.
"RAFIIIIIIIIIIII....." Teriaknys sekuat tenaga sambil menangis dan tiba2 Rafa turun dr atas dan berdiri tepat di hadapan putri
"aduh berisik skali..." seketika putri langsung memeluk rafa
"syukurlah kamu tdk apa2...aku takut sekali u knp2 di atas.." tangis putri sambil memeluk rafa dgn erat. Rafa cm tersenyum mendengarnya.
"kenapa td u gk jwb panggilanku? aku takut skali tau" tanya putri sesegukan sambil melihat ke arah rafa.
"kan aku lg benerin genteng...biar kamar kamu gak bocor lg" jwb rafa tersenyum ke arah putri
"iya tapi kan..?" jwb putri dan sketika rafa langsung memeluknya dgn erat.


Esok harinya...
Terlihat putri sedang buru2 mau berangkat kerja.
TOK...TOK...TOK.. Putri mengetuk pintu kamar rafa

"ayo cepat raf...udah telat ni.." panggil putri dr depan pintu tapi tdk ada jawaban dr dalam
TOK...TOK...TOK.. Putri mengetukny skali lg tapi ttp tdk ada jawaban
Putri:???
Karena penasaran putri pun mencoba membuka pintu kamar rafa saat pintu mulai terbuka, terliat rafa msh tdr memakai selimut.
"ya ampun raf...udah jam brp ini?” kesal putri yg langsung menghampiri rafa
"ayo cepat bangun..." sambung putri sambil mencoba menarik selimut rafa tapi seketika putri berdiri mematung saat melihat rafa seperti menggigil kedinginan.
"kamu kenapa raf?" Putri sgera mendekati rafa, muka rafa terliat pucat dan dia agak sdikit menggigil. "kenapa badanmu panas sekali?" Putri memegang tangan dan kening rafa.
"ayo cepat kita ke dokter..." kata putri seraya mencari jaket rafa...
Rafa dah gk bs ngomong dia dah lemes sampe untuk membuka matanya saja dia dah gk sanggup...
Putri mencoba membantu rafa agar bs bangun, dia juga membantunya agar rafa bs berdiri dan berjalan... Mereka pun pergi ke RS..

Sesampainya di RS.. Putri membantu rafa agar bs duduk di ruang tunggu, rafa pun duduk sambil bersandar lemas..
"kamu tunggu di sini dulu ya...aku mau daftar dulu biar u bs cepat diperiksa" pinta putri smbil memegang tangan rafa.
Rafa pun mengangguk dgn mata sayu. Putri segera pergi untuk mendaftar.

Beberapa saat kmudian, rafa duduk bersandar sambil memejamkan mata, terliat seorang cewek dgn berpakaian seksi sdg duduk di sebelah rafa. Cewek itu melirik rafa.
"cakep..." batinnya.
Cewek itu memperhatikan rafa mulai ujung rambut sampe ujung kaki, dilihat sekilas aja cewek itu sdh tau kalo rafa dari keluarga yg berada. Perlahan rafa membuka matanya dan dilihatnya seorang cwek sdg menatap ke arahnya.
Rafa:???
"hai..." sapanya manja. Rafa cm tersenyum sekilas dgn mata sayu.

"lg sakit ya? sakit apa?" tanyanya basa basi. Rafa cm menggeleng pelan yg berarti dia jg tdk tau sdg skt apa.
"kamu cakep skali.. boleh kenalan gk?" kata cewek itu seraya mengulurkan tangan tp rafa malah gk menggubrisnya.
Dia terlalu pusing untuk meladeni ajakan kenalan cewek itu meski rafa cuek padanya tp tu cewek gk pantang menyerah..
"kamu operasi plastik ya?" tanya cewek itu kemudian sambil mendekati rafa seketika rafa langsung membuka matanya kemudian menatap ke arahnya
"tu kan benar kamu operasi plastik...kalo enggak bagaimana mgkn kamu bs secakep ini.." katanya sotoy

(sudah sejak lahir mbak bro...)

"kulit mu juga bagus.." katanya lg sambil menyentuh tangan rafa.

(pertama perawatan...kedua perawatan...ketiga ttp perawatan..)

rafa mencoba menghindari sentuhan tangannya.
"gue suka gaya lo.." bisiknya manja.
Rafa:???

(stylist, modis, fashionista....begitulah rafa)

"masih jomblo gk?" tanyanya manja...
Rafa:???
Padahal rafa lg sakit tp ni cewek dah klepek2 apalagi kalo rafa sehat walafiat pasti dah pingsan tu karena gak tahan liat pesona rafa.
"kalo msh jomblo...aku juga mau lho jadi...?" dia gk melanjutkan kalimatnya saat putri tiba2 datang menghampiri mereka. Rafa pun tersenyum karena lega.
Cewek:???
"kok lama ce yang?" tanya rafa yg sengaja memanggil putri sayang di depan cwek itu.
"iya ni soalnya aku td juga beli minuman dlu.." jwb putri sambil menunjukkan tas plastik yg dibawanya
Seketika cewek itu memandang sinis ke arah putri, putri pun segera duduk di sebelah rafa.
"kamu mau minum?" tanya putri ke arah rafa n rafa sgera mengangguk..bikin cewek di sebelahnya manyun.
Putri membantu rafa membuka botol air mineral kemudian memberikannya ke rafa, rafa pun sgera meminumnya setelah minum.
"aduh kepalaku pusing skali.." katanya seraya bersandar di bahu putri
"msh demam ya?" putri mencoba memegang kening rafa, mereka pun bergenggaman tangan
Sementara yg di sebelah ada yang PANAS...PANAS...PANAS

Beberapa saat kemudian, nama rafa dipanggil dan dia pun masuk ke ruang dokter bersama putri
setelah diperiksa beberapa menit. Rafa pun disuruh mengambil obat... Mereka pun keluar untuk menebus obat ternyata rafa hanya demam jd dia gk perlu rawat inap.. cukup berobat jalan di rumah.. Mungkin karena kehujanan kmrn makanya skrg rafa ambruk.. kata dokter td rafa harus banyak istirahat dlu biar cepet sembuh..

Saat d ruang tunggu untuk mengambil obat, rafa melihat cwek yg tadi. Rafa mencari tempat duduk lain yg sengaja menghindarinya.
"tunggu bentar ya aku mau ambil obat dlu.." pamit putri tp setelah putri pergi tu cewek malah nyamperin rafa seketika rafa langsung membuang muka.
"apa bner tu tadi cwek kamu?" tanyanya sinis. Rafa pun mengangguk tanpa bersuara.
"gk level buat kamu...dia terlalu biasa" jawabnya nyingir. Rafa males menjawabnya.
"kok bisa ce kamu suka ma cewek begitu? dia tu gak cocok buat kamu... dia terlalu sederhana... sementara kamu?" katanya lagi, rafa ttp tak menggubrisnya sampe putri datang menghampirinya.
Rafa pun sgera berdiri... sebelum mereka pergi, rafa mencoba memegang tangan putri kemudian menunjukkan ke arah cewek itu.
Putri:???
"kamu td tanya knp aku bs suka ma dia (putri)?" jwb rafa ke arah cewek itu.
Cewek:???
"karena dialah yg aku pilih.." sambung rafa yakin
Cewek:???
"seribu org sepertimu gk akan cukup untuk menandinginya..." kata rafa ketus kemudian pergi sambil menggandeng tangan putri, seketika darah tu cewek mendidih setelah mendengar ucapan rafa.
"brengsek.." kesalnya berusaha menendang apapun di depannya.


Sesampainya di rumah...
Putri membantu rafa berbaring di tempat tdr, dia juga membantu rafa untuk minum obat...
Rafa pun terbaring lemah, putri duduk di lantai d sbelah tmpat tdr rafa. Putri mengenggam tangan rafa dr samping tempat tdr, dia juga menempelkan tangan rafa ke pipinya. Mereka pun saling berpandangan satu sama lain, rafa cuma bs memandang putri dgn sayu bikin putri gk tega melihatnya
dan tiba2 putri mengecup bibir rafa dengan lembut.
"semoga cepat sembuh.." bisik putri kemudian rafa pun tersenyum mendengarnya.
Gak lama kemudian, rafa pun mulai tertidur...dan putri pun ikut tertidur di sebelahnya meski sambil
duduk di lantai tp kepala mereka berdekatan...

Beberapa jam kemudian, perlahan rafa membuka matanya dan mendapati putri tdr di sebelahnya...
Perlahan rafa mendekati putri kemudian mengecup bibirny tanpa sepengetahuan putri, kini rafa sdg memperhatikan putri yg sdg tdr di sebelahnya sambil tersenyum...
Rafa pun mengelus2 rambut putri mencoba memegang kening putri secara perlahan menggunakan telunjuknya. Dia juga memegang hidung kemudian bibir putri... dan putri msh terlelap saat rafa mengecup bibirnys tuk yg kedua kali...


Esok harinya di tempat kerja...
"ada apa ini kok pada heboh?" tanya putri saat baru datang dan mendapati semua karyawan sdg sibuk memasang spanduk bertuliskan
"Happy Birthday Rafael Rusdiantoro..." putri mencoba membacanya dan mengingat nama itu..

"emm kalo gak salah itukan nama anak pemilik pusat perbelanjaan ini?" batin putri
"ya ampun ku sampe lupa kalo hari ini ulang tahun anak pemilik di sini.." katanya yang baru ingat kalo kmrn lusa pak desta sdh menyuruh semua karyawan untuk menyiapkan semuanya..
Banyak aksesoris yg ditaruh di semua tempat pusat perbelanjaan itu jd makin meriah malah lebih meriah dr pd saat hari besar sperti natal dan lebaran...
Semua pegawai berpakaian rapi, mereka juga memasang umbul2 di depan toko bukan cuma itu saja,
di tengah ruangan disediakan kue tart yg superbesar malah lbh besar dr pd kue pernikahan para artis.
Di hari itu juga disediakan diskon 50% untuk smua produk..

Gara2 merawat rafa yg sdg sakit, putri sampe lupa pd hari besar ini.
"wuah meriah skali" cuma itu yg bs dikatakannya saat melihat semua ini meski perayaan ultahnya dirayakan secara besar2an sperti ini.
Rafa tdk prnh datang biasanya dia cuma merayakan ama teman atau orang terdekat saja dan biasanya dilakukan di resort yg mewah jd smua pegawai gak ada yg tau gmn tampang anak pemilik pusat perbelanjaan ini.
Mereka cuma tau namanya tanpa pernah melihat orangnya tp kalo mamanya rafa memang kadang2 suka ngecek tapi gak smua tempat dia datangi karena terlalu banyak..

Putri sgera bergegas karena dia yakin pasti hari ini sibuk banget, rafa msh belum bisa kerja dia sdg beristirahat d rmh sebenarnya td putri berniat menjaga rafa di rumah tp rafa melarangnya dan akhirnya pun berangkat kerja..
Dan benar saja hari itu pengunjung berjubel mreka tertarik dgn diskon yg ditawarkan mencapai 50%
Semua pegawai juga membagikan mmbagikan sebuah kartu ucapan agar semua pengunjung bisa menuliskan selamat untuk Rafael Rusdiantoro di hari ulang tahunnya ini kemudian mereka memasukkan kartu ucapan itu ke sebuah kotak yg disediakan setiap stan...
Saking banyaknya pengunjung pusat perbelanjaan itu tutup lbh lama, yg biasanya jam 22.00 sdh tutup..eh skrg dimundurin jd jam 23.00 hari itu putri sangat sibuk sampe gk sempat beristirahat...
Meski capek tp para pegawai merasa senang karena di hari itu mereka akan mendapat bonus dan gaji mreka akan dinaikkan 2x lipat dr pd hari biasanya...

Dan akhirnya... Putri pun bisa pulang ke rumah setelah seharian kerja berat..
hufttt… tp sblum pulang dia msh nyempetin beli makanan untuk rafa di rumah...
"Rafi.." panggil putri sambil mengetuk pintu tp tak ada jawaban
Putri mencoba membuka pintu dan ternyata kamar rafa kosong.
Putri:???
Tapi hpnya msh tergeletak di atas tempat tdr,
"mungkin dia sdg ke kamar mandi" batin putri sambil meletakkan beberapa tas plastik berisi makanan untuk rafa.

TING... suara pesan masuk di hp rafa.
Putri mencoba melihatnya dan membaca isi tulisan yg tertera di layar tp gk memegangnya.
"Happy Birthday Raf..." begitulah bunyinya
Putri:???
Putri mengambil hp itu kemudian memeriksanya lg..
"happy Birthday Raf...wish u all the best.." begitulah lengkapnya.
Seketika berdiri mematung
"jadi hari ini juga ulang tahunnya rafi..?" batin putri..
Setelah berpikir cukup lama akhirnya putri pun pergi ke luar fsn meninggalkan bungkusan makanan plus hp di atas tempat tdr rafa.

Gak lama kemudian rafa kembali ke kamarnya setelah dr kamar mandi.
"sepertinya aku td mendengar suara putri.." batin rafa saat tdk melihat putri di kamarnya tp rafa malah melihat bungkusan makanan di atas tempat tidurnya.
Rafa:???
Rafa pun mencoba mencari putri ke kamarnya tp gk ada dia mencari ke berbagai sudut rumah tapi tetep tdk berhasil menemukan.
Rafa:???
Rafa bahkan berlari ke luar rumah dan tengok kanan kiri di depan pagar mencarinya tapi tetep hasilnya nihil. Rafa pun kembali ke kamarnya.

45 menit kemudian terliat rafa sdg menerima tlp dr temannya yg sdg mengucapkan selamat ultah padanya, rafa jg minta maaf krn tdk bs merayakan hari ulang tahunnya seperti biasa. Rafa berdiri di balkon saat tiba2 lampu padam.
Rafa:???
Rafa sgera menoleh ke arah blakang terliat sbuah cahaya kecil dr dlm kamar rafa
Rafa:???
"happy birthday to my honey...happy birthday to my honey..." nyanyi putri sambil membawa kue tart di tangannya.
Rafa pun tersenyum saat melihatnya dan buru2 menutup tlpnya agar temannya tdk tau kalo skrg rafa bersama dgn seorang cewek terlihat senyum manis putri di antara cahaya lilin.
Putri segera mendekati rafa dan berdiri tepat di hadapannya.
"masih ada waktu kan untuk bs meniup lilin ini?" tanya putri saat tau kalo skrg sdh jam 12 malam kurang 5 menit rafa pun segera meniup lilin itu...
"terima kasih.." ucap rafa sambil tersenyum.

Putri pun merasa lega karena untuk mencari kue tart ini dia harus berlari kesana kemari untuk mencari toko kue yg msh buka. Secara udah larut jd banyak toko yg sdh tutup, td putri memohon pd pelayan toko yg hampir menutup tokonya jd ini kue tart terakhir yg putri dapatkan malam ini.

"maaf ya cuma ini yg bs aku dapatkan?" kata putri melihat ke arah kue yg dipegangnya kue itu tdk terlalu besar jg tdk terlalu kecil.
Kue itu berlapis krim putih plus warna pink sbg aksesorisnya.. keliatan sangat manis sekali.
"ini kue terindah yg pernah aku dapatkan.." jwb rafa tersenyum..
Rafa pun segera mengarahkan hp ke arah mereka berdua.
"ayo liat kesini.." pinta rafa.
Mereka berdua memegang kue tart bersama2 dgn kepala saling berdekatan dan tersenyum bersama.

1...2...3 dan tiba2 rafa mencium pipi putri di sebelahnya
CEKREKKK
Putri hanya bs tersenyum saat mengetahuinya
"ayo skrg potong kuenya.." pinta putri sambil membantu memegangi kue.
Rafa pun memotongnya kemudian menyuapkan kue potongan pertama pd putri..
"emm...belepotan" kata putri saat rafa sengaja mengoleskan krim ke bibir putri
"hehe.." senyum rafa yg kemudian mencium bibir putri dgn lembut
Rafa memakan krim yg menempel di bibir putri secara pelan2 sebenarnya putri merasa geli tp dia cm bs tersenyum saat rafa melakukannya.

"bentar aku ambil tisu dulu..." pamit rafa.
Kini putri berdiri sendirian di balkon smentara kue tart dia taruh di depannya dan tepatnya di tembok pagar balkon.

Gak lama kemudian, putri terkejut saat tiba2 rafa memeluknya dari belakang...
Mreka pun saling melempar senyum kemudian rafa iseng mengoleskan krim ke pipi putri dan menggambarnya menjadi bentuk LOVE...
Setelah itu rafa mulai memakan krim itu secara perlahan seperti di awal.. Putri cuma bisa pasrah saat rafa mencium pipinya...
"pacarnya siapa ni?" goda rafa dgn bibir msh mencium pipi putri.
"emm...pacarnya siapa ya?" jwb putri yg pura2 lupa...
"kenapa kau bgt cantik sekali? apa kau sengaja menggodaku..?" tanya rafa makin erat memeluk putri yg msh tetap mencium pipi putri.
"kenapa? apakah kau terpikat padaku?" canda putri yg gak bisa menahan senyum.
"tentu saja saking terpikatnya ku sampe cemburu bila ada cowok lain yg sdg memandangmu.." bisik rafa lembut.
"memangnya kau saja yg begitu.." jwb putri pura2 manyun
"setiap banyak cewek yg mendekatimu rasanya hatiku sakit skali.." sambungnya.
"hati ini cuma bt kamu.." bsik rafa skali lg
"bohong.." jwb putri
"ya udah klo gak percaya..." ucap rafa seraya melepaskan pelukannya dan berniat pergi dr situ...
"eh...iya..iya” jwb putri segera berbalik menghadap ke arah rafa kemudian menarik tangan rafa
"iya aku percaya.." jwbnya sambil melihat ke arah rafa

Rafa pun mendekatinya dan berdiri tepat di depannya, Putri mencoba mencium bibir rafa tp gak nyampe secara rafa tinggi banget.. Putri gak bisa menciumnya kalo rafa gak menunduk...
Rafa tersenyum melihatnya dan akhirnya rafa pun mengangkat putri n menaruhny d atas tembok pagar balkon.
Putri:???
Kini putri duduk di atas pagar smentara rafa berdiri di depannya, mereka pun tersenyum bersama
hingga akhirnya rafa pun mencium putri dgn lama dan HOT KISS pun terjadi...
Sementara langit sangat cerah dgn bulan bercahaya dan bertabur bintang, sungguh malam yg sangat indah apalagi malam ini bertepatan dgn tanggal 12-12-12.
Sungguh tanggal yg cantik secantik para pembaca semuanya, sesekali terdengar jerit putri saat rafa pura2 mendorong dia biar jatuh ke bawah tp rafa segera menariknya kembali kemudian memeluknya dgn erat... Mereka pun tertawa bersama...


Beberapa hari kemudian di minggu pagi.
Terliat rafa n putri sdg sibuk mau mengecat kamar putri.. mereka berdua menyiapkan semua bersama2 di dlm kamar putri terliat beberapa perlengkapan untuk mengecat dan sebuah tangga lipat.
Rafa memilih cat warna ungu muda untuk kamar putri, terlihat putri duduk sambil mengaduk cat saat rafa membantu mengikat rambutnya agar tdk kotor terkena cat...

Beberapa saat kemudian terliat mereka sdg sibuk dgn pekerjaan msing2, rafa mengecat dinding bagian kanan smbil duduk di atas tangga sementara putri mngecat dinding sebelah kiri sambil berdiri

Beberapa menit kemudian, rafa pun turun dr tangga menghampiri putri
Dilihatnya putri sdg serius mengecat hingga gak menyadari kalo rafa sdg berdiri di sebelahnya melihat kejadian itu.
Rafa pun segera mengeluarkan hp dr dlm sakunya kemudian mengarahkannya ke arah putri.
"sayang..." panggil rafa dan putri pun sgera menoleh.

CEKREKKKKK.... Rafa pun tersenyum setelah memotretnya.

"ihh kamu ni.." kata putri. Rafa sgera mendekati putri dan mengarahkan hp ke arah mereka berdua.
"ayo senyum...." pinta rafa dan putri pun tersenyum sambil mamerin kuas di tangannya

1...2...3… putri sgera merangkul rafa kemudian mencium pipinya
CEKREKKK.. mreka pun tersenyum bersama saat melihat hasil fotonya

selang kemudian, putri mencoba menaiki tangga dgn hati2.
"RAFIIIIIIIIII..." Teriak putri saat rafa mencoba menggodanya dgn menggoyang2kan tangga dr bawah tp sbenarnya rafa slalu memegangnya dgn erat agar putri tdk jatuh...
"RAFIIIIIIIIII..." Teriak putri skali lg yg ketakutan saat berada di atas. Rafa cuma tersenyum melihatnya.
"aku mau turunnnnn...." rengek putri yg ketakutan sambil berpegangan dgn erat
"ngapain turun? udah di atas aja sampe sore.." goda rafa
"gak mauuuuuu..." protes putri seakan mau nangis
"kalo pengen turun knp td mesti naik?" tanya rafa
"ahh udah deh cepet bantu aku turun.." jwb putri yg bener2 ketakutan. Rafa pun segera mengulurkan tangannya. Putri berpegangan pd rafa, rafa saat menuruni tangga putri melangkah dgn hati2 dan stelah hampir berpijak pada lantai.

"AAAAAAAAA......" teriak putri saat rafa dgn sengaja menarik tangannya karena hilang keseimbangan putri pun jatuh dlm pelukan rafa, rafa cuma tersenyum melihatnya.
"RAFIIIIIIIIII...." Teriak putri sambil mencoba memukul rafa tp rafa malah lari menghindar, putri pun sgera mengejar rafa hingga akhirnya mereka pun kejar2an di dlm kamar sambil memutari tangga...
"RAFIIIIIIIIIII..." teriak putri kesal hingga akhirnya bukan rafa yg ditangkap tp malah putri yg ditangkap rafa dr belakang
Putri:???
"ngapain manggil2 namaku terus? naksir ya hehe.." goda rafa sambil mendekap erat putri
"siapa juga yg naksir ama anak bandel seperti kamu.." jwb putri mencoba melepaskan diri
"benarkah..? kalo bgt skrg kamu harus mendapat hukuman dariku..."ancam rafa
Putri:???

Beberapa saat kemudian
"RAFIIIIIIIIIIII..." teriak putri saat rafa memaksa agar tangannya masuk ke dlm cat
"ayo cepat.." perintah rafa sambil mendekap putri dr blakang dan mencoba mencelupkan tangan putri ke dlm cat
"gk mauuuu..." putri menggelengkan kpala sambil mencoba menarik tangannya tp rafa terus memaksa hingga akhirnya
"yaaaa tangan ku..." sesal putri saat rafa berhasil mencelupkan tangan putri ke dlm cat. Rafa pun tersenyum bahagia, Rafa membantu putri berdiri.
"hey apa yg akan kamu lakukan...?" protes putri saat rafa mengarahkan tangan putri ke tembok
"udah diem aja.." jwb rafa di blakang putri yg msh erat mendekapnya.
dan
"HUWAAAAAAA....ini kan tembok baru d cat" protesnya lg saat rafa menempelkan kelima jari putri ke tembok..
Putri:???
Rafa tersenyum melihatnya, dia pun sgera melepaskan dekapannya. Putri msh berdiri mematung saat rafa juga mencelupkan salah satu tangannya ke dlm cat kemudian menempelkan lima jarinya ke tembok.
Putri:???
Kemudian rafa mencelupkan jari telunjuknya ke dlm cat
dan menuliskan sbuah kata "RAPUT"di atas cap jari rafa dan putri
Putri:???
Rafa mencelupkan lg jari telunjuknya kemudian menggambar bentuk LOVE melingkari kata RAPUT dan kedua cap tangan mreka.
"bgaimana bgus tidak?" tanya rafa sambil memeluk putri dr belakang saat putri msh berdiri bengong melihat gambar di depannya.
"emm..." putri mengangguk
"semoga gambar ini dapat menyatukan perasaan kau dan aku..." bisik rafa lembut kemudian mencium pipi putri dgn lama, mata putri berkaca2 melihat gambar di depannya

Selang kemudian mereka berdua berdiri di sebelah gambar itu dgn muka cemong kena cat dan akhirnya...
CEKREKKKKKK.. selca raput pun jadi mereka berpose di antara gambar hati.


Esok harinya... terliat rafa sdg sibuk mengepel lantai lobi saat tiba2 datang rombongan mobil mewah
di depan pusat perbelanjaan, mobil pun berhenti dan para pengawal segera turun membukakan pintu untuk seseorang dan keluarlah seorang wanita dgn penampilan yg sangat elegan dan kalo dilihat2 wajahnya agak mirip ama rafa.
"silahkan nyonya.." kata pengawal itu sambil membungkukkan badan..
Wanita itu pun msuk ke dlm pusat perbelanjaan dgn dikawal beberapa bodyguard... Semua pengunjung melihat ke arahnya karena saking mencoloknya penampilan dan pengawalan terhadapnya
seketika semua pegawai langsung menunduk saat melihat kehadirannya...

Di seberang sana terliat pak desta lari terburu untuk segera menemuinya.
"kenapa tdk ada pemberitahuan sebelumnya kalo anda mau kemari nyonya..." kata p.desta salting
"apakah aku harus minta ijin padamu dulu kalo ingin kemari..." katanya ketus kemudian berjalan lagi
P.desta mencoba mengikutinya dari belakang.
"apakah semuanya baik2 saja..?" tanyanya sambil melihat kondisi di pusat perbelanjaan itu.
"aman terkendali nyonya..." jwb pak desta gugup..
"benarkah..?” tanyanya lg tanpa menoleh ke arah p.desta
"benar nyonya..." jwb pak desta dan segera membuntuti kemana wanita itu pergi

Ya bgitulah mamanya rafa sukanys SIDAK klo datang gak pernah ngasih tau dulu tiba2 muncul gitu aja.. mirip pak jokowi yg suka SIDAK ke pasar tradisional atau ke instansi pmerintahan, kalo gak gitu pst hasilnya direkayasa bisa sebelumnya dibersihkan dulu atau ditata sedemikian rupa biar hasilnya keliatan bagus padahal bobrok...

Sementara itu, terliat rafa masih sibuk membersihkan lobi saat rombongan mamanya segera melewatinya. Rafa yg sedari td sibuk ngepel langsung buru2 balik badan agar tdk dikenali mereka,
rafa segera membetulkan topinya.. Rafa sgera menepi rombongan mamanya melintasinya, Rafa sengaja membuang muka agar tidak dikenali tapi saat melihat hal itu mamanya langsung berhenti dan diikuti yg lain termasuk p.desta, dia merasa mengenal petugas cleaning servis itu.
 "ada apa nyonya?" tanya p.desta
"siapa dia?" tanya mamanya rafa sambil melihat ke arah rafa yg sdg berdiri membelakanginya.
Rafa cuma bs menunduk.
"oh dia cuma pegawai baru...apakah anda tidak menyukainya?" tanya p.desta tp mamanya rafa tdk menjawabnya dia sdg fokus memperhatikan rafa yg membelakanginya.
"aku sndiri jg tdk menyukainya...sudah lama aku ingin memecatnya.." ocehnya lg

"apakah anda tau? saat dia baru pertama kali di sini, dia sama sekali tidak bisa menyapu, mengepel, membersihkan kaca dan melakukan semua pekerjaan... bagaimana mgkn org sperti itu bisa menjadi cleaning servis d sini...dasar anak tdk berguna.." omelnya sambil menatap sinis ke arah rafa.
Rafa cuma diam terpaku sementara mamanya slalu memperhatikannya dr belakang.

"hey rafi apa yg kamu lakukan di situ? cepat beri salam pd nyonya Rusdiantoro..." perintahnya.
Rafa pun menoleh sdikit sambil menundukkan kepala seketika mamanya langsung bisa mengenali siapa yg sdg berdiri di depannya meski rafa cm melihat ke samping tp mamanya sdh bs langsung mengenalinya.

"RAFAELLLLLLLLLL...." Panggil mamanya dgn tegas tp rafa ttp diam.
"maaf nyonya namanya rafi bukan rafael..." sahut pak desta.
"RAFAELLLLLLLLL...." Panggilnya lg menatap serius ke arah rafa
"bukan rafael nyonya...tp rafi.." ulang p.desta.
Mama rafa sama sekali gak menggubris apa yg dikatakan p.desta, rafa pun membalikkan badan...
"apa kabar ma..?" sapa rafa kemudian seketika p.desta melihat ke arah rafa, mata mamanya rafa langsung berkaca2 saat melihat kondisi rafa saat ini yg sdg memakai seragam cleaning servis plus memegang sapu pel.
"TUAN MUDA...!!!"
sapa semua bodyguard sambil membungkukkan badan
P.desta:???
 "APA YANG SEBENARNYA KALIAN LAKUKAN SELAMA INI?" bentak mamanya rafa pd semua bodyguard
"KENAPA KALIAN SAMPE TIDAK TAU KLO RAFAEL ADA D SINI" Bentaknya semakin keras
.
"MAAFKAN KAMI NYONYA...KAMI SUDAH BERUSAHA MENCARINYA..." Sesal para bodyguard sambil menunduk
.
"KALO KALIAN BENAR2 MENCARI RAFAEL...GK MUNGKIN SEKARANG RAFAEL BISA BEKERJA D SINI" Kesalnya dgn mata berkaca2
.
"ma..." panggil rafa.
"bagaimana mgkn kalian bi
sa membiarkan anak semata wayangku sengsara begini..." tangisnya. Para bodyguard itu cuma bs menunduk.
"sudahlah ma" sahut rafa.
"siapa yg berani2 mempekerjakan anak ku menjadi cleaning servis.
..?" tanyanya pd smua org, mereka smua menunduk termasuk p.desta.
"apakah kamu?" bentaknya melihat ke arah pak desta
.
"saya benar2 minta maaf nyonya..." p.desta pun mewek.
"berani sekali kamu melakukan ini..." sambil memukul p.desta menggunakan tas mahalnya
"aduh" rintih p.desta
"asal kamu tau saja, sedari kecil rafael tu gk pernah sengsara...eh skrg kamu malah berani2nya menyuruh dia ngepel..." kesalnya sambil terus memukul.
"maafkan saya nyonya" sesal p.desta mewek karena digebuki mamanya rafa secara bertubi2.

Melihat hal itu, rafa dan para bodyguard mencoba melerainya.
"saya benar2 t
idak tau kalo itu tuan muda rafael..." sesal p.desta tp mama rafa ttp saja memukulnya karena kesal...
"sudahlah ma" rafa mencoba melerainya
.
"biarin biar mama pkul raf" katanya seraya terus memukul
.
Hingga akhirnya, mamanya menarik tangan rafa untuk membawanya pulang setelah puas memukul p.desta hingga bonyok. P.desta pun terkapar di lantai dan sebagian bodyguard mencoba menolongnya
"maaaaa...." panggil rafa saat mamanya menariknya dgn paksa.
"ayo cepat pulang..." jwb mamanya yg gak mau rafa kabur tuk kedua
kali.
"eh itukan rafi petugas cleaning servis itu?" bisik2 para pegawai saat rafa dan mamanya melewati mereka
.
"ngapain nyonya rusdiantoro menariknya ya?" bisik2nya lagi.
Dan akhirnya
"maaaaaa...."
panggil rafa.
"MA...?" ulang para pegawai itu saling memandang.
"tunggu bentar dong ma..." pinta rafa
"gak bisa ayo cepat pulang raf..." jwb mamanya sambil terus mengajaknya pergi...
"pulang.., raf..., jangan2 dia..?" bisik mreka.
"RAFAEL RUSDIANTORO...!!!" Tebak mereka kompak
"ahh sdh ku duga ce rafi bukan anak sembarangan dilihat dr penampilannya aja ku udah yakin klo dia bukan berasal dr keluarga biasa" bisiknya lagi.
"wajahnya juga cakep" bisik yg lain.
"iya malah paling cakep dari semua pegawai laki2.." sahut yg lain gk mau kalah
"iya bener2..." yg lain pun mengamini

Terlihat rafa dan mamanya berjalan melewati semua pegawai dan pengunjung, semua mata tertuju ke arahnya para pegawai gak lupa menundukkan badan saat mereka berdua melewatinya hingga akhirnya rafa pun berpapasan ama putri.
Putri:???
Rafa cuma bisa memandang tanpa bisa berkata apa2 saat berpapasan dengannya karena mamanya slalu menariknya saat mengetahui hal itu. Putri segera mengejarnya mencari tau apa yg sebenarnya terjadi.
"ayo cepat masuk.." perintah mamanya agar rafa msuk ke dlm mobil tp sebelum masuk ke mobil, rafa masih sempat melihat ke arah putri yg sdg memandangnya dr lantai atas... dan rafa pun pergi bersama mama dan para bodyguard.
Dan setelah kepergian rafa, putri mencoba bertanya pada pegawai yg lain antara percaya dan tdk saat mereka memberitahukannya kalo rafi ternyata anak pemilik pusat perbelanjaan ini. Putri pun berdiri mematung gk percaya...

Beberapa saat kemudian, putri meminta ijin pulang lbh awal krn sdg tdk enak badan.
Sementara itu di tempat lain, terliat rafa di dlm mobil bersama mama, sopir dan pengawal.
"please ma ijinin rafa ke suatu tempat, sekali ini aja..." pinta rafa.
"gak bisa...apa kamu mau kabur lagi?" bentak mamanya
"rafa janji gak akan kabur lagi... tp please ijinin rafa ke suatu tempat tuk terakhir kalinya ma.." bujuknya.
"gak bisa..." mamanya ttp bersikeras
Hingga akhirnya, mamanya pun ngijinin dgn satu syarat rafa gak boleh kabur lagi dan rafa pun menyetujuinya

Beberapa saat kemudian, terliat rombongan mobil mewah terparkir di depan rmh putri.
Mamanya rafa nunggu di dlm mobil sementara rafa msuk ke dlm dikawal ama 2 bodyguard agar dia tdk kabur, rafa perlahan membuka kamar putri.
Terliat putri sdg tertidur di atas spring bed dgn posisi kepala menghadap ke pintu.
Rafa menutup pintu smentara para pengawal berjaga di luar, Rafa berdiri membelakangi putri.
"putri.." panggilnya pelan tp putri ttp tdr
"mungkin ini terakhir kalinya aku bs melihat wajahmu yg sdg tdr.." katanya pelan sambil melihat ke arah putri yg terlelap
"karena skrg aku harus pergi.." sambungnya kemudian dgn suara lirih. Mata putri msh terpejam.
Rafa pun mendekati putri dan duduk di depan spring bed yg tepatnya di belakang kepala putri, rafa memandangi wajah putri.
"maaf.." bisiknya di atas wajah putri

Kemudian rafa mengecup bibir putri dgn lama dgn posisi kepala berlawanan setelah itu rafa pun mengangkat kepalanya tapi tiba2 tangan putri menarik kepala rafa dan putri membuka mulutnya kemudian mencium rafa dgn kepala agak sedikit terangkat agar bisa menjangkaunya.
Rafa pun sgera membalasny
a ciumannya dan ciuman panas pun terjadi dgn sesekali diiringi isak tangis putri.
Mereka ciuman cukup lama, ternyata sedari tadi putri pura2 tdr, dia sengaja menutup matany karena gak ingin melihat rafa berpamitan padanya, tp putri bener2 gak rela saat rafa benar2 mau pergi setelah mengecup bibirnya hingga akhirnya putri menarik kepala rafa kemudian menciumnya yg tuk terakhir kali.

Beberapa waktu kemudian, terlihat rafa menatap ksong ke luar jendela mobil saat dia bersama mamanya di dlm mobil menuju pulang ke rumah.
"mama akan secepatnya mengurus smua persiapan untuk pertunangan mu..." kata mama di sebelahnya. Seketika rafa menoleh ke arahnya.
"mama masih berpikir ttg itu setelah aku kembali ke rumah?" protes rafa.
"tentu saja..bahkan mama akan memajukan tanggalnya dari yg direncanakan sebelumnya" jwb mamanya ketus tanpa melihat ke arah rafa.
"maaaa..." protes rafa.
"2 minggu lagi kalian bertunangan titik.." jwb mamanya yakin.
Rafael:???

Sementara itu, putri masih terbaring setelah kepergian rafa dan tanpa sadar air matanya pun mengalir saat melihat sebuah 2 cap telapak tangan yg berbeda yg di atasnya bertuliskan RAPUT dgn tanda LOVE yg melingkarinya.
Isak putri gk percaya bahwa pembuat gambar itu skrg sdh pergi meninggalkannya.

Sesampainya di rumah, rafa sgera dimasukkan ke dlm kamar dgn para pengawal yg berjaga di depan pintu agar dia tidak bisa kabur lagi.
"MA...MAAAAAAA..." rafa mencoba menggedor pintu tapi gak digubris sama sekali...
Rafa pun lemas dan semenjak saat itu rafa sama sekali gak boleh kluar kamar...

Penjagaan diperketat dan para pelayan slalu siap membantu apa yg diperlukannya.
Sampe2 desainer yg merancang jas untuk pertunangannya pun harus datang ke situ untuk fitting, rasanya rafa sperti di penjara, hiburan satu2nya adalah saat dia melihat foto2 putri di dlm hpnya
seperti saat rafa ultah dan juga saat mereka mengecat kamar putri bersama tanpa terasa mata rafa slalu berkaca2 saat melihat smu foto2 itu.

Sementara d tempat lain,e kini putri tinggal sndirian di rumah tua itu yg paling membuatnya sedih saat melihat semua tempat kenangan dia bersama rafa,
seperti di kamar mandi saat dia pertama kali ngajarin rafa menggunakan peralatan mandi, di kamar saat mereka makan pizza jadi2an, di balkon saat ngajarin rafa mencuci baju, menjemur pakaian bersama bermain gelembung, makan mi instan saat hujan, saat kamar putri bocor mereka sampe harus berdiri berdua saling berhadapan di atas bangku kecil yg di kanan kirinya dipenuhi tetesan air karena atapnya bocor, saat putri menumpang tdr di kamar rafa hingga akhirnya rafa menembaknya, saat rafa sakit putri slalu menemaninya di samping tempat tdr, saat membawa kue ultah di balkon dan mreka merayakan ultah rafa secara sederhana, dan yg terakhir saat mereka mengecat kamar putri sampe rafa memaksa mencelupkan tangan putri ke dlm cat hingga akhirny rafa menggambar sesuatu di tembok kamar putri....
Semua kenangan itu bkin putri galau...galau...galau


2 Minggu kemudian...
Tibalah hari pertunangan rafa bersama faby, pertunangan itu akan dilangsungkan di sebuah hotel mewah yg ternyata juga milik keluarga rafa...
Di tempat kerja putri gak kalah heboh merayakan pertunangan ini
, di setiap sudut ditempel poster besar berisi foto rafa dan faby bikin putri mkin nyesek saat melihatnya.
Putri pun mminta ijin pulang lbh awal, dia berjalan sndirian sambil melamun.

Sementara di tempat lain, rombongan mobil mewah berhenti d depan hotel. Keluarlah rafa bersama mamanya stelah para pengawal membukakan pintu.
Terlihat rafa elegan memakai jas super mewah dgn tatanan rambut yg super keren, mamanya juga gk klah keren dia mmakai gaun mewah dgn aksesoris yg ok punya.
Mereka pun msuk ke dlm dgn pengalawan ketat, ini pertama kalinya rafa bs keluar rumah stelah 2 minggu dikurung di dlm kamar

Mereka berjalan menuju ke tempat acara..
"mama duluan aja...aku ingin mencari udara segar" pintanya sebelum mereka msuk ke dlm ruangan
"jangan lama2... mama tunggu di dlm" jawabnya kemudian pergi.
Rafa pun pergi ke arah lain dgn diikuti 2 pengawal.
"emm segar.."
kata rafa saat berdiri di sbuah balkon hotel.
"udaranya mirip di rumahnya putri.." batinnya sambil memandang jauh ke depan setelah beberapa menit.
Akhirny rafa memutuskan pergi ke tempat acara stelah mengetahui para undangan yg sdh mulai berdatangan, rafa sdg berjalan menuju ke tempat acara saat gak sengaja berpapasan dgn pak desta
Rafa:???
Saat mengetahui hal itu p.desta sgera buru2 balik badan karena saat ini dia menghindari ketemu dgn Rafa.
"pak desta.." panggil rafa
"i..i..iya tuan muda.." jawabny
a gugup
"pintuny d
i sana..." beritahu rafa
"oh iya maaf saya lupa.." katanya beralasan padahal dia gugup karena bertemu rafa
P.desta pun segera menuju ke arah yg dimaksud sambil terus menunduk karena gak brani melihat ke arah rafa.
"tunggu sbentar..." cegah rafa saat p.desta berjalan di sebelahnya
"ada apa lagi tuan muda?" tanyanya kaget

Rafa pun mendekati p.desta dan berkata
"aku masih belum lupa dgn smua perlakuan p.desta padaku..." bisik rafa sinis mendengar hal itu p.desta sgera menunduk takut.
"saya bnar2 minta maaf tuan muda, saya sungguh sangat menyesalinya...saya bersedia melakukan apa saja untuk menebusnya..." p.desta pun mewek.
"benarkah..?" tanya rafa ragu
"benar tuan muda.." jawabnya yakin
"aku dengar p.desta skrg masih belum punya pasangan ya?" tanya rafa menatap ke arah p.desta yg menunduk takut
"bagaimana anda bs tau klo saya jomblo sejati?" tanya p.desta sgera mengangkat kepalanya
"emm.. sudah jd rahasia umum..." jwb rafa yg bingung mesti jwb apa
"apakah aku setenar itu ya?" tanyanya narsis.
Rafael:???
"ahh dibanding saya, pasti lbh tenar tuan muda secara banyak cewek2 yg suka tipe2 kyk tuan muda begini dibanding saya... dan bukan hanya cewek aja yg suka... saya diam2 jd penggemar anda lho hehe"
akunya.
"benarkah?" tanya rafa kaget
"benar tuan muda... saya sangat mengagumi cara berpakaian anda.. keliatan keren sekali apalagi jas yg anda kenakan...aduhhh keren skali...kalo buat saya pasti mimpi bisa memakai jas seperti itu..." p.desta geleng2 karena mrasa mustahil...
"emm... sepertinya sebentar lg p.desta gak akan bermimpi lg untuk bisa memakai jas ini.." jwb rafa tersenyum
P.desta:???

Beberapa saat kemudian…
Terlihat smua para undangan sdh berkumpul di dlm ruangan mereka smua duduk rapi d kursi yg sdh disediakan...
"aduh rafael kemana ce.. kok blm datang juga?" Faby gelisah saat sdh berdiri di depan para undangan...
Sementara mamanya rafa sibuk menelpon pengawal yg sdg mengawal rafa tapi gak nyambung juga
Hingga akhirnya... ruangan yg tadinya terang benderang...berubah jd temaram...
All:???
Kaget sbentar ce tp lama2 mereka menyukainya karena suasananya jadi lbh romantis malah skrg terdengar suara alunan piano.

Beberapa saat kemudian..
Pintu perlahan terbuka dan semua org menoleh ke arah pintu termasuk faby dan mamanya rafa.
"akhirnya dia datang..." batin mamanya lega saat melihat sosok di ambang pintu.
Begitupun juga dgn faby, dia tersenyum bahagia saat melihat pangeranya dating.
DIA pun segera menutup pintu kemudian berjalan pelan ke arah faby sambil mmbawa bunga mawar di tangannya.
Semua undangan bertepuk tangan terharu meski mreka gak begitu jelas bisa melihat wajahnya karena suasana yg temaram
, di ujung sana faby udah happy setengah mati.

Sementara mamanya tersenyum bahagia saat sdh berdiri di depan Faby. DIA pun sgera berlutut sambil mengatakan
"maukah kau menikah dengan ku..?" terdengar suara rafa, faby yg mendengar hal itu rasanya mau terbang karena saking senengnya.
Dia pun mngangguk semangat 45 DIA pun memberikan bunga mawar ke faby kemudian mereka saling bertukar cincin dan setelah itu tanpa banyak kata, faby langsung memeluknya kemudian cipika cipiki berulang2 dan gk lama kmudian.
Lampu kmbali menyala seperti semula bikin smua kaget tp yg paling kaget di antara semuanya adalah ce faby soalnya...?
Dia melihat penampakan Rafael gadungan yg sdg tersenyum ke arahnya.

"SIAPA KAMU...???" Bentak faby sambil mendorongnya
"jodoh mu.." jawabnya sumringah
"pak desta...???" panggil mamanya rafa kemudian saat baru mengenalinya
Secara penampilannya 11-12 ama rafa mulai dr jas sampe tatanan rambut kecuali muka yg beda 180 derajat. Smua undangan langsung berdiri, mreka berbisik gaduh melihat smua ini
"siapa dia te?" tanya faby ke arah mamanya rafa tp mamanya rafa gak sanggup menjawab karena bingung mau blang apa.

Dan smua ini terjadi karena:
Setelah berbincang dgn p.desta, rafa mengajaknya msuk ke sbuah kamar yg dijaga 2 pengawal di depan pintu saat di dlm kamar, rafa mencoba menghubungi desainer sekaligus penata rambut untuk sgera membantunya.
Dan stelah desainer itu datang dan ditanya2 ama pengawal, rafa segera melumpuhkan para pengawal itu dr blakang.

Dan setelah itu p.desta segera dimake over semirip mgkn dgn rafa.. pak desta sama sekali gk nolak malah happy banget waktu ditawari dirinya dirubah jd cakep kyk rafa dan bs memakai jas yg sdg dikenakan rafa malah p.desta jg diiming2i akan segera dpt jodoh bila mau melakukan semua ini
jadi p.desta he'eh he'eh aja deh...

Desainer itu juga gk lupa membawa jas lain untuk rafa malah lbh keren dr yg rafa pakai sebelumnya trus td kok bs terdengar suara rafa waktu blang.

"maukah kau menikah dengan ku?" dan ternyata itu suara rekaman rafa dan p.desta cuma lipsing saat melakukannya

(gpp lipsing yg penting dpt jodoh hehe..)

Dan yg memutar suara rekaman rafa plus merubah lampu menjadi temaram ya desainer itu
kalo bunga mawar yg dipegang p.desta trus dikasihkan ke faby itu hasil ngembat
"kok bisa..?" soalnya pas p.desta sdg menunggu aba2 untuk masuk ke dlm ruangan

Eh gk sengaja lewat pelayan hotel sdg mmbawa nampan yg berisi mkanan untuk tamu di atas nampan itu ada vas kecil berisi bunga mawar dan tanpa ba bi bu p.desta sgera mengambilnya
Pelayan:???
Kalo skrg p.desta d sini, trus rafa skrg dimana dong?

Sementara di tempat lain, terliat putri sdg termenung seorang diri di atas balkon...
Saat sdg galau tanpa sengaja dia melihat seseorang tengah berdiri di bawah sambil membawa 3 balon d
i tangannya.
"Rafi..?" gumam putri saat melihat rafa tersenyum ke arahny
a
"apa yg kamu lakukan di situ?" teriak putri dr atas
"aku sedang menemui kekasih ku..." jwb rafa sambil tersenyum
Putri pun tersenyum saat mendengarnya, rafa berdiri d tengah rintik2 gerimis...

Gerimis itu cuma tetesan kecil yg gk sampe membasahi jas mewah rafa, rafa bner2 cakep saat memakai jas itu sambil membawa 3 buah balon berwarna pink di tangannya. Perlahan rafa menerbangkan balon itu satu persatu ke arah putri.

Balon pertama pun terbang n putri sgera menangkapnya saat dipegang ternyata balon itu bertuliskan "I..."

Balon kedua pun terbang n putri juga menangkapnya dan kali ini bertuliskan "LOVE..."

Balon yg terakhir sgera menyusul, putri sgera memegang n membaca tulisan yg berbunyi "YOU.."

Putri tersenyum membacanya kemudian melihat ke arah rafa, rafa pun membalas senyumannya.

Selang kemudian, putri msh menahan senyum sambil memegang ke-3 balon itu hingga akhirny dia melihat ke arah rafa tapi tiba2 rafa menghilang
Putri:???
Putri tengok kanan kiri mencari tau kmn rafa pergi
, di saat putri sdg kebingungan tiba2 terdengar suara sseorang dr blakang
"sedang mencari siapa?" tanyanya bkin putri sketika menoleh ke arahnya
"Rafi..." panggil putri dgn mata berkaca2
Dilihatny rafa sdh berdiri di depannya sambil memasukkan kedua tangan di saku
"bukannya hari ini kamu akan melangsungkan pertunangan.." tanya putri lirih
"emm...aku hari ini memang akan melangsungkan pertunangan..." jwb rafa sambil mendekati putri dgn kedua tangan msh di saku...
Kini mreka sling berhadapan
dan bertatap muka
"tp bukan dengan orang lain..." sambung rafa menatap serius ke arah putri
Putri:???
"karena aku akan bertunangan denganmu..." kata rafa kemudian sambil tiba2 mengeluarkan salah satu tangannya dr dlm saku kemudian memegang tangan putri
Kemudian mengeluarkan tangan satuny lagi untuk memakaikan cincin di jari manis putri seketika putri menangis tersedu saat mengetahui hal itu kemudian rafa memegang tangan putri sambil bilang

"maukah kau menikah dengan ku?" tanya rafa kemudian mencium tangan putri dgn lembut.

Putri hanya bs manggut2 sambil menangis, dia dah gk bs ngomong apa2 mengetahui hal itu rafa pun sgera memeluknya dgn erat, tangis putri smakin menjadi d dlm dekapan rafa

"apakah skrg kamu percaya kalo hati ku benar2 hanya untuk mu?" bisik rafa
Putri mengangguk pelan sambil terus menangis dan perlahan rafa mendekati bibir putri kemudian menciumnya dgn lembut. Putri pun segera membalasnya

Hingga akhirnya.. HOT KISSING pun terjadi d atas balkon dgn d saksikan pelangi yg indah di atas cakrawala...

seindah nama2 RAPUTERS sperti:
 @Rihna, @Dewii, @Leha, @Murty, @Uhty ,@Puput's, @Rimaa, @Ayu, @Nur, @Gina, @Dewi C, @Chieendy, @Fizhii, @sulis, @Mariana, @Fatien,
 @Ristin, @Rully, @Octaviia, @min mell @Chaca, @Arifah, @Nadilah, @Vhy, @Riri, @Fadlilah, @Nadia, @Nty, @Silfa, @Kamini, @Nhenden dan seluruh pembaca semuanya...:)

Sementara di tempat lain, terliat mamanya sdg membaca pesan masuk d hpnya
"maaf ma...aku sudah memilih gadis pilihan ku sendiri..." isi pesan rafa
"kamu memang tdk prnh bisa dicegah raf" ucap mamanya sambil geleng2 kepala yg memaklumi smua tindakan rafa

Smentara itu
"ADUHHHHHH...." rintih p.desta kemudian jatuh terkapar stelah dipukul pake sepatu hak tinggi ama faby....


_The end_


Special Thank's to:

RAPUTERS...and PUTRI MASLAHAT...



By Diandra Rafa




Tidak ada komentar:

Posting Komentar